Bisnis.com, JAKARTA - Video Presiden Rusia Vladimir Putin mencium kitab suci Alquran dalam kunjungannya ke Chechnya pekan ini viral di dunia maya.
Melansir dari The Express, Kamis (22/8/2024), dalam pertemuan Putin dengan pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov, keduanya mengunjungi Masjid Isa yang baru saja dibangun di ibukota Chechnya, Grozny.
Saat mengunjungi masjid tersebut, Putin meghadiahkan sebuah salinan Al-Quran bertatahkan emas. Putin kemudian terlihat menciumnya di depan kamera.
Chechnya merupakan negara bagian Rusia yang berpenduduk mayoritas muslim. Kunjungan Putin ini adalah untuk mendorong para sukarelawan militer yang sedang berlatih di sana sebelum dikirim ke garis depan Ukraina.
Akun media sosial Kedutaan Besar Rusia di Indonesia menyebutkan selain berlapis emas, Alquran yang dihadiahkan Putin ini juga bertahtakan batu-batu permata.
“Vladimir Putin menghadiahkan sebuah Al-Qur'an yang dihiasi ornamen berlapis emas dan bertatahkan batu-batu permata untuk masjid tersebut,” tulis akun Telegram resmi Kedutaaan Besar Rusia di Indonesia.
Baca Juga
Kedutaan menyebut Masjid Isa ini memiliki dua lantai dan dapat menampung hingga 5.000 jemaah.
Kunjungan ke Masjid Isa ini dilakukaan usai Putin melakukan inspeksi pasukan Chechnya dan para sukarelawan yang bersiap-siap untuk memerangi Ukraina. Kunjungan ini juga merupakan yang pertama kalinya dalam 13 tahun terakhir.
Lawatan mendadak ini dilakukan ketika Rusia berjuang untuk mendorong pasukan Ukraina keluar dari wilayah Kursk, dua minggu setelah mereka menerobos perbatasan dalam invasi terbesar ke Rusia sejak Perang Dunia Kedua.
“Selama kami memiliki orang-orang seperti Anda, kami benar-benar tak terkalahkan,” kata Putin kepada pasukan di Universitas Pasukan Khusus Rusia, sebuah sekolah pelatihan di Gudermes, Chechnya, seperti dikutip Reuters, Kamis (22/8).
Kunjungan Putin ke Chechnya dilakukan ketika Ukraina melanjutkan serangan kejutan di wilayah Oblast Kursk. Pasukan Zelensky sekarang dilaporkan telah merebut wilayah seluas ratusan kilometer di wilayah tersebut.
Serangan kejutan itu dimulai pada 6 Agustus, dengan pasukan Kyiv menerobos perbatasan di wilayah Sumy, Ukraina. Serangan tersebut memaksa pihak Rusia untuk mengevakuasi lebih dari 100.000 orang.
Ukraina juga meluncurkan serangan pesawat tak berawak besar-besaran ke Moskow pada Rabu dini hari, yang merupakan bagian dari pengeboman udara yang lebih besar terhadap Rusia oleh UAV Ukraina.