Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belum Ada Investor Asing Masuk, IKN Disorot Internasional

Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi sorotan dunia internasional lantaran hingga saat ini belum ada investor asing yang masuk.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Plaza Seremoni Sumbu Kebangsaan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, pada Rabu pagi, 14 Agustus 2024. Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Plaza Seremoni Sumbu Kebangsaan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, pada Rabu pagi, 14 Agustus 2024. Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.

Bisnis.com, JAKARTA - Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi sorotan dunia internasional lantaran hingga saat ini belum ada investor asing yang masuk.

Sebagaimana diketahui, untuk kali pertama IKN melangsungkan upacara HUT RI ke-79 pada 17 Agustus 2024 lalu.

Akan tetapi, sorotan dunia bukan pada sejarah yang dibuat. Alih-alih pada rekor ini, beberapa media internasional justru menyoroti pembangunan IKN yang belum juga selesai.

Reuters misalnya, menyebut jika masalah pembangunan IKN ini bisa dibuktikan dari beberapa rencana yang batal dilaksanakan.

Misalnya tamu undangan yang semua akan berjumlah 8000 orang dipangkas menjadi 1.300 orang saja.

Kemudian, Reuters juga menyoroti bahwa Jokowi kemungkinan belum akan memindahkan ASN dari Jakarta ke IKN jika fasilitas belum ada.

Sementara media Yahoo UK & Irland menyoroti tentang bagaimana dampak pembangunan IKN terhadap lingkungan sekitar.

Kemudian yang tak kalah menarik, Voice of America menyebut tentang investor IKN yang sejauh ini baru berasal dari dalam negeri.

"Sebagian besar investor ibu kota baru adalah perusahaan-perusahaan Indonesia. Pemerintah menyumbang 20% ​​dari anggaran sebesar $33 miliar dan sangat bergantung pada investasi sektor swasta untuk sisanya," tulis mereka.

Ketika menyoroti tentang investor IKN, VoA dan beberapa media luar negeri lainnya juga menyinggung keputusan Jokowi memberi HGB selama 190 tahun untuk menarik investasi asing.

"Untuk menarik investor, Widodo baru-baru ini menawarkan sejumlah insentif untuk ibu kota baru, termasuk hak atas tanah yang berlaku hingga 190 tahun dan insentif pajak yang besar," tambah mereka.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper