Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi dan Kaesang Disebut Jadi "Biang Kerok" Airlangga Mundur dari Golkar

Airlangga Hartarto telah secara resmi mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum Golkar pada Minggu, 10 Agustus 2024.
Presiden Joko Widodo (jaket hitam) dan Ketua Umum PSI Kaesang (tengah) di Braga, Bandung, Sabtu (3/2/2024)./Doc. PSI
Presiden Joko Widodo (jaket hitam) dan Ketua Umum PSI Kaesang (tengah) di Braga, Bandung, Sabtu (3/2/2024)./Doc. PSI

Bisnis.com, JAKARTA - Airlangga Hartarto telah secara resmi mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum Golkar pada Minggu, 10 Agustus 2024.

Teka-teki penyebab mundurnya Airlangga menjadi salah satu misteri yang belum terpecahkan. Bahkan, Jusuf Kalla pun mengaku kaget dengan manuver yang satu ini.

Salah satu aspek yang membuat JK kaget adalah karena Airlangga pada dasarnya sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.

Menurut JK, skala bagus atau tidaknya Ketua Umum Partai adalah ketika mereka bisa berhasil di Pemilu dan mendapatkan kursi di DPR, Airlangga sukses tentang itu.

"Airlangga sudah berhasil memenangkan Prabowo dengan Gibran, sesuatu prestasi yang tentunya dengan usaha dan pengorbanan, dia mundur pasti ada alasan yang lebih kuat lagi," katanya.

"Ketua Partai diukur dari keberhasilannya di Pemilu, di pemerintahan di mana dia menjabat. Kita terkejut, mungkin ada alasan yang sangat kuat sehingga dia harus mundur," ia menambahkan.

Akan tetapi menurut Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga, mundurnya Airlangga mungkin berkaitan erat dengan Jokowi dan Kaesang.

"Airlangga terkesan lebih mengikuti kehendak Jokowi dan Prabowo. Indikasi itu terlihat dalam Pilgub Sumatera Utara, Airlangga begitu bersemangat mengusung Bobby Nasution," kata Jamiluddin seperti dilansir dari Antaranews.

Selain Bobby Nasution, Airlangga juga terkesan ingin menawarkan putra bungsu Joko Widodo sekaligus Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep untuk berpasangan dengan Jusuf Hamka ataupun Ridwan Kamil pada Pilkada Jakarta 2024.

Hal inilah yang kemudian menjadi blunder dan diduga membuat para kader Golkar melihat Airlangga sudah terlalu dekat dengan Jokowi sehingga kurang memperhatikan pertimbangan internal partai.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper