Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golongan Karya (Golkar) Adies Kadir menuturkan bahwa suasana internal partai baik-baik saja, pasca Airlangga Hartarto mundur dari posisi Ketua Umum Partai.
"Partai Golkar ini partai besar, partai yang dewasa, kelihatannya aja anget-anget kubu atau panas-panas sedikit di permukaan, tetapi kalau di dalam pasti insyaallah bisa adem," pungkasnya ketika ditemui di DPP Golkar, Jakarta, Selasa (13/8/2024).
Sebagai informasi, Partai Golkar pada malam hari ini, Selasa (13/8/2024) akan menyelenggarakan rapat Pleno. Adies berharap bahwa rapat dapat terjadi musyawarah mufakat, dan kembali menekankan bahwa Partai Golkar adalah partai yang dewasa.
Lanjutnya, ia menjelaskan bahwa seluruh anggota nantinya akan menghadiri pleno tersebut. Ia menjelaskan bahwa partainya memiliki 222 anggota, dengan yang hadir biasanya berjumlah sekitar 100-150 anggota.
“Kalau ini ya mungkin karena rapat pleno ya mungkin sekitar 150-180-an lah mungkin yang hadir,” pungkasnya. Sebelumnya, Adies menuturkan bahwa nama Plt Ketum mengerucut pada Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK).
"Ya, kalau yang mau, kita kan susah juga kan kalau kita kumpul-kumpul, ini malu-malu semua mau ngomong kan, tapi sementara ini ya mengerucut ya Pak AGK, Agus Gumiwang Kartasasmita itu mengerucut ke sana," pungkasnya kala ditemui di kantor DPP Golkar, Jakarta, Selasa (13/8/2024)
Baca Juga
Namun, menurutnya hal ini juga bergantung pada keputusan anggota lainnya, sehingga AGK masih belum tentu menjadi Plt Ketum.
“Kita kan nggak tau yang lain-lain, kalau ketemu ya Pak AGK, kalau diam-diam ini kan kita belum tau juga,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, secara mengejutkan, Airlangga Hartarto mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar pada Minggu (11/8/2024).
Pengumuman penting tersebut disampaikan langsung oleh Airlangga melalui video resmi yang disiarkan Partai Golkar di Jakarta.
Airlangga menjelaskan alasan dia mundur karena ingin menjaga keutuhan Partai Golkar dan memastikan stabilitas selama transisi pemerintahan dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto.