Bisnis.com, JAKARTA - Partai Golkar menegaskan alasan Airlangga Hartarto mengundurkan diri dari partai tidak terkait dengan kasus korupsi minyak goreng atau CPO yang tengah ditangani Kejagung.
Wakil Ketua Umum Golkar, Ahmad Doli menegaskan alasan Airlangga mundur lantaran ingin berfokus pada tugasnya sebagai Menko Perekonomian RI. Terlebih, nantinya akan ada transisi pemerintahan Presiden Joko Widodo ke Prabowo Subianto.
"Tidak lah [terkait kasus CPO], saya kira gini, apa namanya, saya juga baru tau ya, ternyata pengunduran dirinya itu tadi malam," ujar Doli di Kantor DPP Golkar, Minggu (11/8/2024) malam.
Dia juga mengaku, informasi pengunduran diri Airlangga secara mendadak. Awalnya, Doli tengah berada di Pontianak, kemudian dia dihubungi Airlangga untuk datang ke rumahnya.
Di kediaman Airlangga, Doli dikumpulkan bersama dengan sejumlah pihak dan juga keluarga, seperti adik, anak dan istrinya. Dengan demikian, menurutnya, Airlangga telah mempertimbangkan secara matang keputusan tersebut.
"Nah jadi menurut saya kita tidak perlu lagi mengait -ngaitkan apa alasan. Saya kira Pak Airlangga sudah mengambil keputusan yang terbaik buat Pak Airlangga, buat Partai Golkar, buat bangsa dan negara,Dengan mengundurkan diri sebagai ketua umum Partai Golkar. Itu kita hormati," pungkasnya.
Baca Juga
Sebagai informasi, Airlangga sempat diperiksa selama 12 jam dan dicecar 46 pertanyaan terkait dengan pengembangan kasus korupsi pemberian fasilitas ekspor CPO dan turunannya pada Senin (24/7/2023).
Dirdik Jampidsus Kuntadi mengatakan Airlangga perlu dipanggil, lantaran kapasitasnya sebagai pembuat kebijakan yang bertugas mengatasi kelangkaan minyak goreng di dalam negeri sekitar 2022.
"Sebagaimana kita ketahui dalam proses penanganannya ternyata kita ketahui telah menimbulkan kerugian keuangan negara, maka itu yang kita cari simpul-simpulnya," jelas Kuntadi di Gedung Bundar Jampidsus Kejagung, Jakarta, Senin (24/7/2023).