Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konflik Antar Elite PKB Vs Elite PBNU Kian Sengit

Konflik antara elite PBNU dan PKB semakin sengit. PKB melaporkan bekas sekjennya ke Bareskrim.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar memberikan pidato dalam kegiatan ‘Sarasehan Nasional Satu Abad NU’ di Jakarta, Senin (30/1/2023). Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengadakan sarasehan nasional peringatan satu abad atau 100 tahun Nadhlatul Ulama (NU) dengan tema Satu Abad Kebangkitan Ulama Menuju Masa Depan Kebangkitan Bangsa. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar memberikan pidato dalam kegiatan ‘Sarasehan Nasional Satu Abad NU’ di Jakarta, Senin (30/1/2023). Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengadakan sarasehan nasional peringatan satu abad atau 100 tahun Nadhlatul Ulama (NU) dengan tema Satu Abad Kebangkitan Ulama Menuju Masa Depan Kebangkitan Bangsa. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.

Balas Pantun Soal KTA

Di sisi lain, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid atau Gus Jazil menyentil tentang Gus Ipul dan Ketua PBNU yang cawe-cawe ke partai. Ia menegaskan bahwa kedua elite PBNU itu tidak memiliki KTA PKB. 

“KTA dari mana? Ga ada, ga ada KTA nya,” jelas Gus Jazil, ketika ditemui di DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Selasa (6/8/2024).

Ia menjelaskan bahwa dirinya merupakan jajaran syuriah PCNU Tangerang Selatan dan wakil ketua PWNU DKI Jakarta. Ia ingin meluruskan khittah NU yang termuat di dalam qonun asasi NU, dengan mengajak untuk ditegakkan karena merupakan organisasi ulama, bukan organisasi pasar induk.

"Di situ ada adab, ada tata krama, ada kesantunan," tegasnya.

Sebaliknya, Gus Ipul itu mengungkapkan bahwa ada atau tidaknya KTA bukan suatu yang mendesak untuk dibahas saat ini.

“Ya enggak papa lah [jika tidak memiliki KTA],” kata Saifullah dalam konferensi pers di Kantor PBNU, Jakarta, Selasa (6/8/2024)

Gus Ipul menekankan bahwa KTA bisa dibuat kapan saja. Saat ini, menurutnya, yang paling penting justru mengembalikan sejarah bahwa PKB adalah partai yang secara struktural berada di bawah PBNU.

“Dokumennya ada, dan untuk itu tidak boleh kemudian mengabaikan sejarah, itu aja,” tegasnya.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper