Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur Kena OTT KPK, Ekonomi Provinsi Ini Tetap Tertinggi di RI!

Maluku Utara masih mencatat pertumbuhan tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya meski gubernurnya terjerat OTT KPK.
Suasana penggalian tambang nikel di Pulau Obi, Maluku Utara. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Suasana penggalian tambang nikel di Pulau Obi, Maluku Utara. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA --Badan Pusat Statistik (BPS) yang baru dirilis kemarin mencatat realisasi pertumbuhan ekonomi Maluku Utara mencapai 10,76% year on year pada kuartal 2/2024.

Sementara itu, jika dibandingkan dengan kuartal 1/2024, produk domestik regional bruto alias PDRB Maluku Utara tumbuh sebesar 6,89%.

Meski tercatat lebih tinggi dibandingkan mayoritas wilayah di Indonesia, capaian pertumbuhan ekonomi Maluku Utara tersebut mengalami pelambatan dibandingkan dengan kuartal 2/2023 yang mencapai 21,91%.

Capaian pertumbuhan ekonomi Maluku Utara itu terjadi di tengah terungkapnya skandal suap yang menjerat Gubernurnya, Abdul Ghani Kasuba.

Adapun industri pengolahan menjadi kontributor terbesar dalam struktur ekonomi Maluku Utara. Nilainya mencapai 32,94% dari total produk domestik regional bruto.

Besarnya kontribusi sektor manufaktur ke PDRB Maluku Utara itu terkait dengan keberadaan smelter nikel.

Sementara kontributor ekonomi terbesar kedua di Maluku Utara adalah sektor pertambangan yang besarannya mencapai 18% dari PDRB. Sektor perdagangan yang terkait dengan aktivitas ekspor dan impor berkontribusi sebesar 10,56%.

Tren positif ekonomi Maluku Utara tidak lepas dari statusnya yang menjadi sebagai salah satu lokasi industri pengolahan nikel terbesar di Indonesia. 

Data Kementerian ESDM setidaknya dalam brosur yang diproduksi tahun 2020, cadangan nikel di kawasan ini mencapai 1,4 miliar ton. Cadangan yang besar kemudian memikat banyak perusahaan tambang berbondong-bondong masuk ke Maluku Utara.

Dalam catatan Kementerian Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang belakangan berubah menjadi Kementerian Investasi, tren investasi ke Maluku Utara terus mengalami kenaikan selama 6 tahun terakhir.

Pada tahun 2019, misalnya, investasi di Maluku Utara hanya sebesar US$1 miliar, naik secara eksponensial pada tahun 2020 menjadi sebanyak US$2,4 miliar. 

Angka itu terus melonjak pada tahun-tahun berikutnya menjadi sebanyak US$2,8 miliar (2021), US$4,48 miliar (2022), hingga US$4,99 miliar (2023). Adapun untuk tahun 2024, sampai dengan semester 1/2024 realisasi investasi di Maluku Utara mencapai US$2,8 miliar. 

Tren investasi yang cenderung naik di Maluku Utara tersebut menjadikannya sebagai daerah dengan realisasi pertumbuhan ekonomi paling tinggi di Indonesia. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper