Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Puluhan Roket Dikirim Hizbullah ke Pemukiman Israel Utara

Hizbullah mengirim puluhan roket gerakan ke wilayah Israel Utara, sebagai tanggapan atas serangan dari Israel ke permukiman di Lebanon Selatan.
Asap memenuhi udara akibat kebakaran hebat yang dipicu oleh roket yang diluncurkan dari Lebanon oleh kelompok militan Hizbullah membakar lokasi yang disebut sebagai Kiryat Shmona, Israel, dekat perbatasan dengan Lebanon, Senin (3/6/2024)/Reuters
Asap memenuhi udara akibat kebakaran hebat yang dipicu oleh roket yang diluncurkan dari Lebanon oleh kelompok militan Hizbullah membakar lokasi yang disebut sebagai Kiryat Shmona, Israel, dekat perbatasan dengan Lebanon, Senin (3/6/2024)/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Hizbullah mulai menembakkan puluhan roket ke wilayah permukiman Beit Hillel di Israel utara.

"Perlawanan Islam, Hizbullah, memasukkan permukiman baru Beit Hillel dalam jadwal penembakannya dan menembakkan puluhan roket Katyusha ke sana untuk pertama kalinya," kata Hizbullah pada Minggu (3/8), melansir Sputnik yang dikutip dari Antara.

Dalam sebuah pernyataan resmi, gerakan penembakan itu dilakukan sebagai tanggapan atas serangan oleh tentara Israel terhadap permukiman di Lebanon Selatan.

Situasi konflik di perbatasan Israel-Lebanon telah meningkat sejak dimulainya aksi militer Israel di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.

Tentara Israel dan pejuang dari Hizbullah saling tembak setiap hari di daerah-daerah di sepanjang perbatasan.

Menurut Kementerian Luar Negeri Lebanon, sekitar 100.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka di Lebanon selatan karena serangan dari Israel.

Pihak Israel melaporkan bahwa sekitar 80.000 penduduk di wilayah utara yang mereka duduki mendapati situasi serupa.

Memanasnya serangan antar dua negara tersebut membuat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beirut meminta Warga Negara Indoneisa (WNI) untuk keluar dari Lebanon sementara waktu. 

Pihak Kedubes menegaskan bahwa imbauan tersebut dikeluarkan mengingat perkembangan situasi keamanan di Lebanon tidak menunjukan perbaikan. 

"Kami mengimbau seluruh WNI di Lebanon untuk memastikan sudah memproses Lapor Diri kepada KBRI Beirut dan mempertimbangkan untuk dapat keluar dari Lebanon untuk sementara waktu secara mandiri selama layanan penerbangan komersial masih tersedia," katanya, dalam keterangan resmi KBRI Beirut, pada Rabu (31/7/2024). 

Selain itu, imbauan juga dikeluarkan bagi WNI yang memiliki rencana untuk melakukan perjalanan ke Lebanon, agar menunda perjalanan hingga kondisi keamanan telah membaik.

Adapun dengan pertimbangan buruknya kondisi keamanan di Lebanon Selatan, di antaranya di Saida, Hasbaya, Nabatiyeh, Marjeyoun, Tyre dan Aitaroun, juga telah ditetapkan Status Siaga I di wilayah tersebut sejak Oktober 2023. 

"Dalam kaitan ini, kami menghimbau seluruh WNI di Lebanon Selatan untuk berlindung di KBRI Beirut (safe house)," ujarnya. 

Lebih lanjut, KBRI Beirut juga mengingatkan seluruh WNI di Lebanon agar menghindari kawasan yang rawan, dan penting untuk menyimpan barang, serta dokumen berharga pada tempat yang aman. 

KBRI Beirut juga mengingatkan pentingnya bersikap waspada atas perkembangan situasi keamanan setempat, antara lain dengan memantau media massa dan sumber informasi resmi otoritas setempat. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper