Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Joe Biden Mundur: Untuk Satukan Negara dan Selamatkan Demokrasi AS

Joe Biden mengatakan bahwa pengunduran dirinya dari pilpres adalah cara terbaik untuk menyatukan negara dan demokrasi.
Presiden AS Joe Biden berbicara dalam perayaan Hari Kemerdekaan AS 4th of July di Halaman Selatan Gedung Putih di Washington, DC, AS, pada hari Kamis, 4 Juli 2024. Fotografer: Tierney L. Cross/Bloomberg
Presiden AS Joe Biden berbicara dalam perayaan Hari Kemerdekaan AS 4th of July di Halaman Selatan Gedung Putih di Washington, DC, AS, pada hari Kamis, 4 Juli 2024. Fotografer: Tierney L. Cross/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa langkah pengunduran dirinya dalam pemilihan presiden (pilpres) dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris adalah cara terbaik untuk menyatukan negara dan menyelamatkan demokrasi. 

Dalam pidatonya kepada rakyat di Gedung Putih, Biden mengatakan bahwa dia yakin dirinya layak untuk dipilih kembali berdasarkan rekam jejaknya selama masa jabatan pertamanya. 

"Jadi, saya memutuskan bahwa cara terbaik untuk maju adalah menyerahkan tongkat estafet kepada generasi baru. Itulah cara terbaik untuk mempersatukan bangsa kita,” pungkas Biden, seperti dikutip ReutersKamis (25/7/2024). 

Adapun, dalam tiga hari sejak keputusan Biden, Kamala Harris telah mendapatkan dukungan luas di seluruh Partai Demokrat dan menghidupkan kembali kampanye pemilihan. 

Harris merupakan wanita kulit hitam dan Asia Amerika pertama yang menjabat sebagai Wakil Presiden. Jika ia menang pada pemilihan November 2024 nanti, maka ia akan menjadi wanita pertama yang akan terpilih menjadi Presiden. 

"Ia berpengalaman, tangguh, dan cakap. Ia telah menjadi mitra yang luar biasa bagi saya dan pemimpin bagi negara kita. Sekarang pilihannya ada di tangan Anda, rakyat Amerika," puji Biden, yang juga ia nilai akan menjadi pemimpin kuat dan akan menjadi presiden yang efektif. 

Dalam platform Truth Social miliknya, Kandidat dari Partai Republik Donald Trump mengatakan bahwa pidato tersebut hampir tidak dapat dipahami dan sangat buruk. 

Tak hanya itu, dalam beberapa jam sebelumnya, Trump mencoba untuk meredam sebagian momentum dalam pidato agresifnya di rapat umum. 

"Dia adalah penganut paham kiri radikal yang akan menghancurkan negara kita jika dia terpilih," pungkasnya. 

Trump secara rutin juga menggunakan hinaan dalam menyerang lawan-lawannya dan menjelaskan bahwa ia berencana untuk mengabaikan saran agar bersikap lebih lunak. 

Trump mengatakan tidak akan bersikap baik kepada para pendukungnya yang bersorak-sorak di Charlotte, North Carolina, di negara bagian medan pertempuran di mana preferensi pemilih dapat berubah ke dua sisi. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper