Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI merespons kemungkinan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi melakukan kunjungan ke Palestina.
Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Kemlu RI, Duta Besar Abdul Kadir Jailani menjelaskan bahwa kunjungan ke Palestina sudah beberapa kali dicoba oleh Menlu Retno.
"Mengenai kemungkinan visiting [kunjungan] Palestina, itu selalu ada. Sekedar informasi sudah beberapa Menlu RI mencoba tetapi selalu tidak mendapat izin," katanya, saat ditanyai awak media, saat Press Briefing di Kemlu RI, pada Senin (22/7/2024).
Dia menjelaskan bahwa West Bank saat ini masih berada di bawah pendudukan Palestina, sehingga harus mendapatkan izin dari Israel.
"Jadi begini, kita tahu bahwa West Bank dan Gaza, West Bank terutama. Itu semua masih di bawah pendudukan Palestina. Terutama di West Bank ini. Siapapun yang memasuki wilayah West Bank, termasuk Yerusalem, harus dapat izin dari Israel," ujarnya menjelaskan.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa tentunya pihak Indonesia mau mengunjungi Palestina, tapi tentu saja tidak mudah.
Baca Juga
Dia menjelaskan bahwa selain tidak mendapat izin, pihaknya juga tidak mau mengajukan permintaan ke Israel, kecuali yang memberikan izin Palestina sendiri, tetapi Palestina posisinya tidak memiliki otoritas sama sekali.
Kemudian, dia mengonfirmasi bahwa Indonesia tidak pernah mengajukan permintaan kunjungan ke Palestina, karena pengajuan izinnya harus ke otoritas Israel.
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Hukum dan Perjanjian Internasional, Kemlu RI Duta Besar Amrih Jinangkung mengatakan pihaknya belum mengetahui rencana kunjungan Menlu RI ke Palestina tersebut.
"Saya kira sekali lagi saya tidak dalam posisi menjawab pertanyaan tersebut, mungkin bisa ditanyakan langsung kepada ibu [Menlu Retno]. Tapi saya kira sejauh pengetahuan saya sih, saya kira belum atau tidak ada rencana," ucapnya.
Seperti diketahui, Menlu RI Retno Marsudi berkemungkinan melakukan kunjungan ke Palestina, namun langkah tersebut sulit lantaran perizinan harus melalui Otoritas Israel.