Bisnis.com, JAKARTA -- Pusat Pelaporan dan Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat ribuan triliun uang asal Indonesia ditransfer atau lari ke luar negeri (outgoing) selama Semester 1 tahun 2024.
Data lembaga intelijen keuangan itu mengungkap bahwa mayoritas duit asal Indonesia yang lari ke luar negeri masuk ke Singapura, kemudian Amerika Serikat (AS) dan China. Selain tiga negara tersebut, duit asal Indoesia juga mengalir ke Hong Kong, Inggris, Jepang hingga Korea Selatan.
Adapun, dalam catatan PPATK, jumlah dana yang ditransfer dari Indonesia ke Singapura mencapai Rp3.595,95 triliun. Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan dengan Amerika Serikat dan China yang masing-masing sebanyak Rp781,8 triliun dan China sebesar Rp466,1 triliun.
Perinciannya, jumlah transaksi transfer dana ke Singapura yakni Rp221,15 triliun pada Januari, Rp194 triliun pada Februari, dan pada Maret 2024 baik menjadi Rp195 triliun.
Selanjutnya, pada bulan April 2024 terjadi lonjakan transfer dana ke Singapura yang naik cukup signifikan menjadi Rp923,6 triliun. Lonjakan transfer dana ke Singapura (outgoing) juga terjadi pada bulan Mei yang mencapai Rp1.792,5 triliun. Sementara itu, pada Juni 2024, terjadi penurunan transaksi menjadi hanya sebesar Rp200,6 triliun.
Negara Investor Terbesar
Dalam catatan Bisnis, Singapura sudah lama dikenal sebagai salah satu negara tujuan dana dari Indonesia. Namun demikian, transfer dana tersebut tidak melulu terkait pencucian uang.
Baca Juga
Hal itu terkonfirmasi dari laporan transfer dana dari luar negeri yang masuk (incoming) ke Indonesia. Hanya saja angkanya tidak sebesar dana yang keluar Indonesia ke Singapura.
Data PPATK mengungkap bahwa selama semester 1/2024, jumlah dana dari Singapura yang masuk ke Indonesia atau incoming mencapai Rp1.313,8 triliun. Peringkat kedua adalah Amerika Serikat sebanyak Rp783,9 triliun. Sedangkan peringkat ketiga justru Hong Kong yang mencapai Rp360,6 triliun.
Adapun data dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) mengungkap nilai investasi dari Singapura selama semester 1/2024 mencapai US$4,24 miliar. Peringkat kedua adalah Hong Kong senilai US$1,89 miliar, China Rp1,87 miliar, dan Jepang US$976,5 juta.
Tempat Tinggal Buron BLBI
Selain investor terbesar, Singapura juga menjadi tempat pelarian para obligor Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Satgas BLBI telah mengidentifikasi 8 obligor BLBI beralamat domisili di Singapura.
Berdasarkan catatan Bisnis, sejumlah obligor BLBI yang diketahui memiliki alamat domisili di Singapura antara lain AA, KO, dan yang terakhir adalah SH dan HJ.
AA, misalnya, dia tercatat memiliki tempat tinggal di 391A Orchad Road Tower A#24-01 Ngee Ann City, Singapore 238873. KO juga memiliki alamat di kawasan Peterson Hill, Singapura.
Sementara, SH dan HJ juga memiliki alaat di Singapura. Setiawan tercatat memiliki alamat di Peninsula Plaza, North Bridge Road, Singapura. Sedangkan alamat di 4 Shenton Way, SGX Centre 2, Singapura.
Tak sekadar alamat, para obligor BLBI juga tercatat menyimpan aset dan kekayaan mereka di negeri Singapura tersebut. Ada sejumlah bank yang dimanfaatkan oleh para obligor BLBI. Nilai rekening yang tersimpan cukup fantastis.