Bisnis.com, JAKARTA – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengejek Presiden Joe Biden yang salah menyebut Wakil Presiden Kamala Harris menjadi dirinya saat berpidato di sela-sela KTT NATO, Kamis (11/7/2024).
Dalam unggahan unggahan di platform media soialnya, Truth Social, Trump dengan nada mengejek menyebut konferensi pers Biden sebagai ”Big Boy Press Conference”. Dia juga membagikan potongan video yang menunjukkan kesalahan ucap Joe Biden.
Selama konferensi pers, Biden secara keliru menyebut Wakil Presiden Kamala Harris sebagai Wakil Presiden Trump. Kesalahan itu langsung menjadi bulan-bulanan Trump di akunnya.
”Joe memulai Konferensi Pers ’Big Boy’ dengan, ’Saya tidak akan memilih Wakil Presiden Trump untuk menjadi wakil presiden, meskipun menurut saya dia tidak memenuhi syarat untuk menjadi presiden.’ Bagus sekali, Joe!” tulisnya di akun Truth Social-nya.
Trump juga menyoroti kesalahan lain di mana Biden mengatakan bahwa dia mengikuti saran dari panglima tertinggi dalam masalah bantuan militer ke Ukraina, sebelum mengoreksi dirinya sendiri dan mengatakan kepala staf militer, serta menteri pertahanan dan orang-orang intelijen.
Trump kemudian mengejek Biden dengan mengatakan bahwa Joe Biden menderita Trump Derangement Syndrome.
Baca Juga
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joe Biden salah menyebut wakil presidennya, Kamala Harris, dengan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump saat menjawab pertanyaan pertama dalam konferensi pers di sela-sela KTT NATO.
Pernyataan tersebut menarik perhatian dan langsung menjadi bahan olok-olok di dunia maya. Biden juga keliru memperkenalkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sebagai Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Dengar, saya tidak akan memilih Wakil Presiden Trump untuk menjadi wakil presiden - apakah saya pikir dia tidak memenuhi syarat untuk menjadi presiden? Faktanya, pertimbangannya adalah bahwa saya pikir saya adalah orang yang paling memenuhi syarat untuk mencalonkan diri sebagai presiden," Kata Biden seperti dikutip Bloomberg, Jumat (12/7/2024).
Biden kemudian menyepelekan kesalahan ucapannya, dengan menunjuk para pemimpin dunia yang telah memuji kesuksesan KTT NATO tahun ini.
Namun, konferensi pers tersebut merupakan ujian penting bagi kampanye Biden, dan mungkin merupakan kesempatan terakhir baginya untuk menunjukkan kompetensi dan ketajamannya sebelum para pemimpin dunia dan anggota parlemen meninggalkan Washington.
Pernyataannya yang keliru itu menyusul laporan New York Times pada Kamis pekan lalu bahwa beberapa penasihat lama presiden sedang mendiskusikan cara-cara untuk membujuk Biden mundur dari pencalonan presiden.