Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat Jawa baru saja merayakan Tahun Baru penanggalan Jawa yang jatuh pada Senin, 8 Juli 2024.
Suro bertepatan dengan 1 Muharram dalam penanggalan Islam. Penamaan suro diambil dari kata Asyura yang diperkenalkan oleh Sunan Giri II.
Melansir dari an-nur.ac.id, Sunan Giri II pada masa Kerajaan Demak memperkenalkan kalender Islam kepada masyarakat Jawa.
Kemudian dibuatlah kalender Jawa yang bertepatan dengan 1 Muharram. Adapun penetapan satu Suro dilakukan sejak zaman kerajaan Mataram pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo (1613-1645).
Tujuan lain menetapan kalender Jawa itu juga didasari karena ingin memperluas ajaran Islam di tanah Jawa.
Namun pada bulan Suro, banyak mitos yang kemudian beredar di masyarakat. Disebutkan bahwa pada bulan tersebut, banyak pantangan yang tidak boleh dilakukan oleh masyarakat Jawa.
Beberapa pantangannya yakni tidak boleh menggelar pernikahan, tidak boleh membangun atau pindah rumah, hingga tidak boleh berpergian pada malam hari.
Ada juga mitos seputar pemilik weton Tulang Wangi yang akan merasakan hal-hal "berbeda" Ketika Suro telah datang.
Apa Itu Weton Tulang Wangi?
Dalam kepercayaan orang Jawa, weton Tulang Wangi merupakan ciri atau tanda seseorang memiliki kepekaan yang lebih.
Seseorang yang memiliki weton Tulang Wangi dipercaya lebih "menarik" makhluk halus untuk datang mendekatinya.
Namun selain itu, para pemilik weton tersebut juga memiliki aura dan bau "harum" yang menjadi ciri khas.
Para pemilik weton ini pun dikenal sebagai pribadi yang baik, lebih peka, dan selalu menemukan hal-hal baik dalam hidupnya.
Weton Tulang Wangi pun dianggap memiliki keistimewaan. Beberapa orang yang masuk ke dalam kategori Tulang Wangi yakni sebagai berikut:
- Senin Kliwon
- Senin Wage
- Senin Pahing
- Selasa Legi
- Rabu Kliwon
- Rabu Pahing
- Kamis Wage
- Sabtu Wage
- Sabtu Legi
- Minggu Pon
- Minggu Kliwon