Bisnis.com, JAKARTA - Sebutan "Anak Ajaib" sepertinya cocok untuk anak ini, Suborno Isaac Bari, yang sudah lulus sekolah menengah atas di usia 12 tahun.
Balu lulus sekolah menengah atas hanya dalam waktu 2 tahun, Suborno berencana untuk mulai belajar matematika dan fisika di Universitas New York pada musim gugur tahun ini.
Tak hanya itu, lulusan termuda di sekolahnya di Long Island itu juga telah berencana untuk memulai program doktoral tahun depan.
Suborno adalah putra dari imigran asal Bangladesh, Rashidul Bari dan Shaheda Bari, yang pertama kali menyadari kecerdasan akademisnya.
Dilansir New York Post, dia belajar di Malverne High School baru saja lulus SMA dalam 2 tahun dan merupakan lulusan termuda dari sekolah Long Island.
Dia lulus dengan IPK 98 pada skala 100 poin ketika dia lulus SMA. Bakatnya sudah terlihat ketika dia mempelajari tabel periodik pada usia 2 tahun dan mampu menyelesaikan soal matematika, fisika, dan kimia.
Baca Juga
Suborno juga pernah menerima surat penghargaan dari mantan Presiden AS Barack Obama pada 2020.
Anak ajaib ini juga merupakan profesor termuda di dunia yang mengajar kuliah di berbagai perguruan tinggi dan universitas sejak usia 7 tahun.
Bakat akademis Suborno memungkinkan dia untuk melompat dari kelas 4 ke kelas 8, dan kemudian dari kelas 9 ke kelas 12, mempercepat waktunya di sekolah.
Dia juga sempat menerima pengakuan dari Harvard University atas keterampilan pemecahan masalahnya dan diterima di program berbakat dan berbakat di Kota New York.
Selain studi sekolah, dia mendaftar di kelas non-gelar di beberapa universitas termasuk NYU, Stony Brook University, City University of New York dan Brooklyn College. Tak hanya jago akademis, dia juga terampil melukis, debat, dan bermain piano.
Anak ajaib ini juga mencetak rekor dunia dengan nilai 1500 pada tes penilaian skolastik (SAT) saat usianya 11 tahun. Dia mengatakan berencana untuk belajar matematika dan fisika di NYU, di mana dia juga menerima beasiswa penuh.
Bocah jenius ini mengatakan bahwa pengalaman sekolah menengahnya sangat bermanfaat meskipun usianya jauh lebih muda dibandingkan teman-teman sekelasnya.
Setelah mendapatkan beasiswa di New York University, Suborno diharapkan akan memperoleh gelar Sarjana pada usia 14 tahun dan Doktor pada usia 18 tahun.