Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin menegaskan agar semua pihak dapat memahami bahwa konflik di Palestina bukan dilatarbelakangi masalah agama, tetapi masalah politik dan kemanusiaan.
Wapres Ma'ruf Amin itu pun mengharapkan agar komunitas internasional untuk bersatu atas nama kemanusiaan untuk membela perdamaian dan keadilan bagi Palestina.
Hal ini disampaikannya saat menerima kunjungan Delegasi Biro Komite Palestina PBB (CEIRPP) di Istana Wapres, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 6, Jakarta Pusat, Kamis (4/7/2024).
“Penting untuk kita garisbawahi, isu Palestina bukanlah isu keagamaan, melainkan isu politis dan kemanusiaan. Ke depan, saya harapkan Komite Palestina terus menggalang dukungan masyarakat internasional untuk mendorong gencatan senjata di Gaza,” kata Wapres kepada wartawan.
Selain itu, Wapres Ke-13 RI juga meminta Komite Palestina untuk mengungkap akuntabilitas Israel atas pelanggaran hukum internasional yang dilakukannya terhadap bangsa Palestina, serta terus menggalang dukungan dan pengakuan dari banyak negara terhadap kedaulatan Palestina.
“[Begitu juga] implementasi dari Putusan Mahkamah Internasional serta menggalang bantuan kemanusiaan bagi Palestina, termasuk melalui The United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA),” ujarnya.
Baca Juga
Terakhir, Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu mengharapkan Komite Palestina dapat mendesak kesatuan suara di Dewan Keamanan PBB, guna mewujudkan solusi damai dan mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB.
“Saya harap kunjungan ini dapat memperkuat kerja sama Indonesia dengan Komite Palestina PBB dalam mewujudkan solusi damai dan keadilan bagi Palestina,” pungkas Wapres.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Biro Komite Cheikh Niang (Wakil Tetap Senegal untuk PBB) menuturkan bahwa tujuan kedatangannya ke Indonesia adalah untuk menyampaikan pandangan terkait dengan kontribusi yang dilakukan oleh Indonesia untuk Palestina.
Menurutnya, sejak komite tersebut didirikan pada 1975, Indonesia sudah aktif berpartisipasi pada saat itu dan memberikan kontribusi yang sangat besar, tidak hanya di bidang politik, tetapi juga ekonomi. Indonesia memberikan bantuan kepada UNRWA.
“Pada 2003, bahkan Indonesia meningkatkan kontribusinya sebesar tiga kali lipat. Dan hal ini diharapkan dapat terus berlanjut meningkat di tahun-tahun ke depan,” imbuhnya.
Kemudian, dia juga mengungkapkan kekagumannya atas dukungan yang diberikan oleh Indonesia. Sebab katanya, dukungan tersebut tidak hanya berasal dari pemerintah, tetapi juga dari segenap masyarakat Indonesia.
“Apa yang sangat kami kagumi dari dukungan Indonesia untuk Palestina adalah dukungannya tidak hanya datang dari pemerintah tapi dari seluruh lapisan masyarakat termasuk dari parlemen, ormas, dan juga masyarakat luas,” tuturnya.
Sebagai informasi, Komite Palestina PBB atau Committee on the Exercise of the Inalienable Rights of the Palestinian People (CEIRPP) adalah badan yang dibentuk oleh Majelis Umum PBB pada tahun 1975 untuk mendukung hak-hak Palestina.
Komite ini memiliki beberapa tujuan utama, yaitu: pertama, memajukan hak-hak Palestina, yakni memastikan bahwa hak-hak yang tidak dapat dicabut dari rakyat Palestina, termasuk hak untuk menentukan nasib sendiri, kemerdekaan, dan kedaulatan nasional, diakui dan dihormati, khususnya melalui perwujudan solusi dua negara dengan negara Palestina dan Israel yang hadir secara berdampingan
Kedua, meningkatkan kesadaran internasional tentang isu-isu yang dihadapi oleh rakyat Palestina melalui berbagai kegiatan seperti konferensi, seminar, publikasi, dan kampanye informasi.
Ketiga, mendukung solusi damai untuk mencapai solusi damai terhadap konflik Israel-Palestina sesuai dengan resolusi-resolusi PBB yang relevan, termasuk solusi dua negara.