Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AHY Klaim Data Kementeriannya Aman, Terpisah dari PDN yang Diserang Ransomware

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono memastikan bahwa data kementeriannya aman dari serangan Ransomware karena tidak terintegrasi ke sistem PDN.
Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono tiba di upacara pembukaan World Water Forum ke-10 di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Bali, Senin (20/5/2024). JIBI/Dany Saputra.
Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono tiba di upacara pembukaan World Water Forum ke-10 di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Bali, Senin (20/5/2024). JIBI/Dany Saputra.

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) memastikan bahwa data internalnya masih aman karena tidak terintegrasi ke sistem Pusat Data Nasional (PDN).

Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berpandangan bahwa kejahatan siber belakangan ini semakin canggih dan meresahkan masyarakat di Indonesia.

Menurutnya, untuk memperkuat keamanan data di setiap lembaga/kementerian butuh beberapa tahapan yang harus diperkuat untuk menutup celah keamanan.

"Sementara ini kami belum terintegrasi ke sistem PDN, kami masih internal. Nah inilah yang kami upayakan untuk memperkuatnya karena memang ada tahapan-tahapan dan itu harus dilakukan, tetapi paling tidak itu menjadi pengingat kita semua bahwa semakin canggih sistem, tetapi juga selalu ada kerentanan," tuturnya di Gedung DPR Jakarta, Selasa (2/7/2024).

AHY juga mengemukakan bahwa pihaknya ingin melakukan transformasi digital dan memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat. Maka dari itu, menurut AHY, sistem keamanan teknologi dan informasi Kementerian ATR/BPN harus terus menjadi perhatian serius.

"Ini menjadi masa depan kita, menjadi backbone yang mudah-mudahan juga semakin memudahkan masyarakat," kata AHY.

AHY optimistis sistem keamanan data di Indonesia bisa segera pulih dan membaik, sehingga masyarakat bisa merasakan transformasi digital yang diterapkan oleh lembaga/kementerian.

"Tetapi jangan sampai karena sistem yang semakin digital ini justru menghadirkan kerentanan dan bahaya serangan siber oleh pada hacker yang makin canggih, makin jago itu. Kita berharap sistem dan kami akan terus melakukan upaya penguatan sistem," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper