Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB) Abdullah Azwar Anas memastikan bahwa data di Kementerian yang dinaunginya dalam keadaan aman setelah adanya serangan Pusat Data Nasional.
Menurutnya, data di Kemeterian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpanrb) tidak mengalami peretasan karena mereka belum menempatkan data mereka di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS).
Hal ini disampaikannya usai mengikuti rapat internal bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait dengan pembahasan soal serangan siber terhadap server Pusat Data Nasional (PDN) di Istana Kepresidenan, Jumat (28/6/2024).
“Tidak ada masalah tidak ada kendala, kami juga ada backup data. [Sebelumnya] kami sedang proses [menempatkan di PDNS], tetapi belum [karena] kami masih di tempat yang berbeda,” ujarnya kepada wartawan.
Di sisi lain, Azwar mengaku saat ini telah merekomendasikan untuk membentuk unit khusus yang akan mengurus Pusat Data Nasional (PDN).
Menurutnya, unit khusus ini telah dilakukan oleh sejumlah Negara. Misalnya Kanada dan India guna menjaga keandalan keamanan data dari ancaman peretas atau serangan siber.
Baca Juga
“Saya tadi menyampaikan benchmark di berbagai negara, bagaimana tata kelola pengelolaan pusat data nasional kita. Ada [contoh] di Kanada, India dan berbagai negara, ternyata ada unit khusus yang secara tata kelola kelembagaan mengurus ini,” imbuhnya.
Oleh sebab itu, Azwar mengatakan bahwa saat ini Kemenpan RB sedang memproses untuk membuat unit pelaksanaan teknis terkait dengan pengelolaan PDN.
Dia melanjutkan bahwa Kementeriannya juga tengah mengkaji dalam mengulik referensi Negara yang tepat dan sesuai untuk dapat diadaptasikan programnya di Indonesia nantinya.
“Kami sedang kaji referensi di berbagai negara mana saja yang paling tepat terkait pengelolaan PDN tadi. Saya tidak mau komentar di luar kewenangan Kemenpan RB. Kami lebih bagaimana tata kelola pusat data itu agar ke depan bisa lebih kuat sebagaimana di berbagai negara. Oleh karena itu, unit pasal teknisnya sedang kita proses,” pungkas Azwar.