Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) mencatat jumlah jemaah haji yang meninggal dunia di tanah suci terus bertambah.
Informasi yang dikutip dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) sampai Minggu (24/6/2024) pukul 02.24 WIB, jumlah jemaah haji yang meninggal sebanyak 233 orang.
Adapun sebagian besar jemaah yang meninggal termasuk dalam kategori risiko tinggi (risti), sementara sebagian kecil jemaah di antaranya tidak termasuk dalam kategori tersebut.
Lebih lanjut, berdasarkan laporan tersebut, lokasi wafat dari para jemaah tersebut berada di Makkah, Madinah, Arafah, Mina, dan Jeddah.
Bukan WNI
Sementara itu, pemerintah memastikan jemaah haji terlantar di jalanan dan meninggal dunia di Mekah yang viral di media sosial bukan warga negara Indonesia (WNI).
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief.
Baca Juga
“Video itu yang beredar tidak mencerminkan yang terjadi pada jemaah kita. Ada dugaan jemaah dibiarkan. Yang ada petugas haji kita full team. Ada beberapa spot di sana dan langsung ditangani,” kata Hilman lewat keterangan resmi pada Sabtu (22/6/2024).
Hal senada disampaikan Kabid Kesehatan pada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indro Murwoko. Menurutnya, jemaah haji Indonesia yang sakit atau meninggal di Tanah Suci mendapat penanganan sesuai dengan prosedur.
Dia menjelaskan bahwa jemaah yang sakit atau pingsan diberikan perawatan dan rujukan ke fasilitas kesehatan terdekat.
Untuk jemaah yang meninggal, lanjutnya, akan dibuatkan Certivicate of Death (COD) oleh tenaga kesehatan.