Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jemaah Haji yang Wafat di Tanah Suci Melonjak Jadi 233 Orang

Sampai Minggu (24/6/2024) pukul 02.24 WIB, jumlah jemaah haji yang meninggal sebanyak 233 orang.
Jamaah calon haji Indonesia memanjatkan doa di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Kamis (23/5/2024). Menjelang waktu shalat, Masjidil Haram dipadati kaum muslim yang akan menunaikan ibadah shalat Magrib. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Jamaah calon haji Indonesia memanjatkan doa di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Kamis (23/5/2024). Menjelang waktu shalat, Masjidil Haram dipadati kaum muslim yang akan menunaikan ibadah shalat Magrib. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) mencatat jumlah jemaah haji yang meninggal dunia di tanah suci terus bertambah. 

Informasi yang dikutip dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) sampai Minggu (24/6/2024) pukul 02.24 WIB, jumlah jemaah haji yang meninggal sebanyak 233 orang.

Adapun sebagian besar jemaah yang meninggal termasuk dalam kategori risiko tinggi (risti), sementara sebagian kecil jemaah di antaranya tidak termasuk dalam kategori tersebut.

Lebih lanjut, berdasarkan laporan tersebut, lokasi wafat dari para jemaah tersebut berada di Makkah, Madinah, Arafah, Mina, dan Jeddah.

Bukan WNI

Sementara itu, pemerintah memastikan jemaah haji terlantar di jalanan dan meninggal dunia di Mekah yang viral di media sosial bukan warga negara Indonesia (WNI).

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief.

“Video itu yang beredar tidak mencerminkan yang terjadi pada jemaah kita. Ada dugaan jemaah dibiarkan. Yang ada petugas haji kita full team. Ada beberapa spot di sana dan langsung ditangani,” kata Hilman lewat keterangan resmi pada Sabtu (22/6/2024).

Hal senada disampaikan Kabid Kesehatan pada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indro Murwoko. Menurutnya, jemaah haji Indonesia yang sakit atau meninggal di Tanah Suci mendapat penanganan sesuai dengan prosedur.

Dia menjelaskan bahwa jemaah yang sakit atau pingsan diberikan perawatan dan rujukan ke fasilitas kesehatan terdekat.

Untuk jemaah yang meninggal, lanjutnya, akan dibuatkan Certivicate of Death (COD) oleh tenaga kesehatan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper