Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Saat Utusan AS Kunjungi Yerusalem

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membubarkan kabinet perang menyusul kepergian mantan jenderal berhaluan tengah Benny Gantz dari pemerintahan
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu./Reuters-Ammar Awad
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu./Reuters-Ammar Awad

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membubarkan kabinet perang menyusul kepergian mantan jenderal berhaluan tengah Benny Gantz dari pemerintahan.

Netanyahu kini diperkirakan akan mengadakan konsultasi mengenai perang Gaza dengan sekelompok kecil menteri, termasuk Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer yang pernah berada di kabinet perang.

Dilansir dari Reuters, Senin (18/6/2024), langkah tersebut diumumkan ketika utusan khusus Amerika Serikat (AS) Amos Hochstein mengunjungi Yerusalem, berusaha menenangkan situasi yang kian memanas antara Israel dan militan Hizbullah yang didukung Iran.

Kunjungan Hochstein terjadi setelah berminggu-minggu meningkatnya baku tembak di perbatasan antara Israel dan Lebanon, di mana pasukan Israel selama berbulan-bulan terlibat dalam konflik sengit dengan Hizbullah yang terus berlanjut seiring dengan perang di Gaza.

Puluhan ribu orang telah dievakuasi dari rumah mereka di kedua sisi Jalur Biru yang memisahkan kedua negara, meninggalkan daerah-daerah yang sangat sepi berupa desa-desa dan lahan pertanian yang ditinggalkan dan dihantam pemboman yang terjadi hampir setiap hari.

“Keadaan saat ini bukanlah sebuah kenyataan yang berkelanjutan,” kata juru bicara pemerintah David Mencer dalam sebuah pengarahan.

Netanyahu telah menghadapi tuntutan dari para mitranya di koalisinya seperti Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, untuk dimasukkan dalam kabinet perang. Tindakan itu berisiko meningkatkan ketegangan dengan sekutu internasional Israel, termasuk Amerika Serikat.

Forum tersebut dibentuk setelah Gantz bergabung dengan Netanyahu dalam pemerintahan persatuan nasional pada awal perang Gaza pada bulan Oktober. Mitra politik Gantz, Gadi Eisenkot, dan Aryeh Deri, ketua partai keagamaan Shas, juga hadir sebagai pengamat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper