Bisnis.com, JAKARTA - Berangkat ke Makkah untuk beribadah haji merupakan cita-cita dari seorang muslim. Sebab, hal tersebut dapat melengkapi ibadah umat muslim sebagaimana rukun islam.
Bahkan, masyarakat di Indonesia rela menunggu bertahun-tahun untuk bisa menginjakkan kaki di Tanah Suci, Makkah tersebut. Namun demikian, dalam pelaksanaannya pelayanan haji dinilai masih kurang optimal.
Misalnya, Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI menemukan sejumlah masalah dalam penyelenggaraan ibadah haji 2024, salah satunya terkait penempatan tenda jemaah haji Indonesia yang tidak sesuai dengan maktab yang telah ditentukan.
Anggota Timwas Haji sekaligus Anggota Komisi VIII DPR RI Ina Amania menyampaikan banyak jemaah yang harus terusir dari tenda karena hak-haknya tidak terpenuhi akibat dari penempatan yang tidak sesuai tersebut.
"Contohnya, ketika maktab untuk daerah Trenggalek atau Cirebon tiba-tiba haknya yang Cirebon atau Trenggalek itu hari kedua harus diusir karena katanya ini milik orang lain," kata Ina, dikutip Selasa (18/6/2024).
Menurutnya, kejadian-kejadian seperti ini bisa diantisipasi oleh Kementerian Agama (Kemenag) sejak awal, sehingga prioritas penempatan dalam pelaksanaan haji bisa diberikan kepada jemaah yang sudah mendapat haknya.
Baca Juga
Fasilitas Tak Lengkap
Selain itu, Ketua Timwas Haji DPR RI Muhaimin Iskandar atau Gus Imin juga turut menyoroti fasilitas haji tahun ini yaitu terkait air conditioner (AC) yang tidak berfungsi di banyak lokasi.
Selain AC, Cak Imin juga turut menyoroti tenda jemaah haji Indonesia yang melebihi kapasitas, sehingga tidak mampu menampung jumlah jemaah yang ada dan tidak dilengkapi dengan kasur yang memadai.
"Kemudian overcapacity tendanya, tidak ada kasur. Ini semua harus dikalkulasikan," kata Gus Imin.
Keberangkatan Terlambat
Jauh sebelum pelaksanaan Haji, keberangkatan jemaah menuju Makkah juga sempat mengalami masalah. Berdasarkan catatan Bisnis, maskapai penerbangan penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. telah mendapatkan teguran soal keterlambatan pemberangkatan jemaah Haji.
Surat teguran itu dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara dengan Nomor surat AU.402/2/21/DJPU.DKPPU-2024. Dalam hal ini, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi meminta agar Garuda Indonesia meningkatkan pengawasan terhadap kondisi pesawat yang digunakan selama penerbangan Angkutan Haji Tahun 2024.
"Kami juga meminta Garuda Indonesia untuk memastikan kesiapan pesawat, baik operasional maupun perawatannya, selama pelaksanaan penerbangan Angkutan Haji Tahun 2024," ujar Budi beberapa waktu lalu.
DPR Bentuk Pansus Haji
Ketua DPR Puan Maharani mengungkapkan Timwas Haji DPR berencana membentuk Panitia Khusus (pansus) untuk mengevaluasi penyelenggaraan Ibadah Haji 2024.
Puan menjelaskan, nantinya Pansus Haji 2024 ini akan melakukan evaluasi secara komprehensif, yang diharapkan akan peningkatan pelayanan ibadah haji pada tahun selanjutnya.
“DPR RI akan mendengar laporan resmi dari Timwas Haji, dan tentunya kami DPR akan mendukung langkah-langkah yang harus dilakukan sepanjang untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan efisiensi pelaksanaan ibadah haji,” jelas Puan dalam keterangannya, Senin (17/6/2024).
Di samping itu, menurut laporan Timwas Haji DPR, Puan menyatakan penyelenggaraan Ibadah Haji 2024 cenderung lebih baik daripada tahun lalu karena tidak ada insiden signifikan.
Hanya saja, Timwas Haji DPR masih menemukan sejumlah kebijakan yang bisa diperbaiki. Misalnya, soal manajemen kuota haji, petugas haji, hingga anggaran haji.
“Meskipun pelaksanaan Ibadah Haji tahun ini lebih kondusif dibanding tahun lalu, tapi kualitas pelayanan bagi jamaah harus terus ditingkatkan,” ujarnya.