Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) dan negara-negara NATO memberikan lampu hijau bagi Ukraina untuk menyerang Rusia.
Presiden Joe Biden sendiri telah memberikan izin kepada Ukraina untuk menggunakan senjata yang dipasok mereka untuk menyerang daerah dekat wilayah Kharkiv.
Adapun menurut seorang senator AS dan seorang pejabat Barat kepada Associated Press pada hari Rabu (5/6), Ukraina telah menggunakan senjata AS untuk menyerang Rusia pada beberapa waktu belakangan.
Melansir BBC, Putin mengecam pengiriman senjata jarak jauh Barat ke Ukraina adalah tindakan ancaman demokrasi negaranya.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengancam bahwa Moskow bisa mempersenjatai negara lain dengan senjata serupa untuk menyerang target-target Barat.
"Jika seseorang berpikir bahwa mungkin untuk memasok senjata semacam itu ke zona perang untuk menyerang wilayah kami dan menimbulkan masalah bagi kami, mengapa kami tidak mempunyai hak untuk memasok senjata dengan tipe yang sama ke wilayah-wilayah dunia di mana akan terjadi serangan terhadap fasilitas sensitif negara-negara (Barat) itu?," kata Putin pada konferensi pers yang jarang dilakukan dengan media-media asing pada Rabu (5/6) waktu setempat.
Baca Juga
Dari situ, Putin pun menganggap bahwa pihaknya juga bisa melakukan hal yang sama. Meskipun dirinya tidak merinci ke negara mana Moskow dapat memasok senjata.
Putin menyoroti Jerman, yang baru-baru ini mengatakan kepada Ukraina bahwa mereka bebas menyerang sasaran di wilayah Rusia dengan senjata jarak jauh buatan Jerman.
“Ketika mereka mengatakan bahwa akan ada lebih banyak rudal yang akan mencapai sasaran di wilayah Rusia, hal ini jelas menghancurkan hubungan Rusia-Jerman,” kata Putin, dikutip dari BBC.
Putin kemudian mengatakan bahwa untuk beberapa alasan, Barat percaya bahwa Rusia tidak akan pernah menggunakan Nuklir.
“Kami memiliki doktrin nuklir, lihat apa yang tertulis di dalamnya. Jika tindakan seseorang mengancam kedaulatan dan integritas wilayah kami, kami menganggap mungkin bagi kami untuk menggunakan segala cara yang kami miliki," ujar Putin kepada
Reuters, tentang risiko eskalasi nuklir di Ukraina.
Namun dengan tegas, Putin mengatakan bahwa hal semacam itu tidak boleh dianggap remeh dan enteng.
"Hal ini seharusnya tidak boleh dianggap enteng dan dangkal," lanjutnya.
Putin pun menggertak bahwa negara pendukung Ukraina seharusnya tak menjadikan Rusia sebagai musuh.
“Kamu tidak seharusnya menjadikan Rusia sebagai musuh. Kamu hanya merugikan dirimu sendiri dengan ini,” kata Putin.