Bisnis.com, JAKARTA — Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) berharap Israel akan tetap berpegang pada proposal kesepakatan gencatan senjata dan penyanderaan yang dibuat dan menerima tawaran tersebut jika Hamas menyetujuinya.
“Kami mempunyai harapan besar bahwa jika Hamas menyetujui usulan tersebut seperti yang telah disampaikan kepada mereka, maka Israel akan mengatakan Ya," kata Kirby, dilansir ABC News, Senin (3/6/2024).
Proposal Israel untuk pembebasan sandera dan kesepakatan gencatan senjata disampaikan oleh Presiden AS Joe Biden pada Jumat malam (31/5/2024). Adapun proposal kesepakatan gencatan senjata tersebut telah diajukan ke Hamas melalui Qatar, pada Kamis (30/5/2024).
Biden menguraikan beberapa elemen kunci proposal tersebut secara rinci dan mendesak Hamas untuk menerimanya dan pemerintah Israel untuk mendukungnya. Tawaran tersebut antara lain akan memulangkan semua sandera, menjamin keamanan Israel, menciptakan hari yang lebih baik di Gaza tanpa kekuasaan Hamas, dan membuka jalan bagi penyelesaian politik yang memberikan masa depan yang lebih baik bagi Israel dan Palestina.
Meskipun para pejabat Israel telah mengonfirmasi bahwa tawaran yang disampaikan secara terbuka oleh Biden sebenarnya adalah proposal yang diajukan Yerusalem, para pemimpin Israel telah menegaskan bahwa perang akan terus berlanjut sampai Hamas dihancurkan.
Meskipun Biden mengatakan kesepakatan itu akan menyingkirkan Hamas dari kekuasaan, dan menekankan bahwa kelompok itu tidak akan mampu melaksanakan serangan seperti 7 Oktober lagi.
Baca Juga
Bagian penawaran proposal yang dipublikasikan tidak memerinci apakah Hamas akan digantikan sebagai penguasa di Gaza.
Selain itu, mitra koalisi sayap kanan Netanyahu telah berjanji untuk membubarkan pemerintahan jika Perdana Menteri Israel itu memberikan persetujuan akhir terhadap proposal yang ditandatangani oleh kabinet perangnya pada pekan lalu.
Netanyahu mungkin masih mendapat dukungan yang cukup untuk meloloskan kabinet keamanan yang lebih luas, namun Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir telah mengancam akan menjatuhkan pemerintahan, dan Netanyahu akan menarik diri dari kesepakatan yang telah dibuatnya, karena takut kehilangan dukungan mitra koalisi sayap kanannya yang dia perlukan untuk tetap berkuasa.
Kirby menekankan bahwa sejauh ini AS tidak mengatakan bahwa Hamas telah dihapuskan dari peta.
“Kami belum mengatakan bahwa Hamas tidak memiliki kemampuan militer. Kami belum mengatakan bahwa mereka tidak lagi menjadi ancaman bagi rakyat Israel. Tentu saja mereka melakukannya," katanya.
Sementara itu, dia mengatakan bahwa Hamas tidak mempunyai kemampuan militer untuk melakukan hal yang mereka lakukan pada 7 Oktober lalu.
Menurutnya, dari sudut pandang militer saja seperti yang dikatakan Presiden Biden, bahwa Israel telah mencapai sebagian besar tujuannya di Gaza.