Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memberikan informasi kondisi terkini Warga Negara Indonesia (WNI) di Palestina, khususnya di Rafah, Gaza Selatan, setelah serangan sadis Israel ke kamp pengungsi, pada Minggu (26/5/2024).
Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha mengatakan bahwa saat ini masih ada 8 WNI relawan Mer-C yang berada di Gaza.
"Posisi terakhir saat ini ada 8 relawan yang masih ada di Gaza. Seusai kebijakan Mer-C, mereka tetap di sana sambil menunggu rotasi selanjutnya," katanya, saat Press Briefing di Kemlu RI, pada Rabu (29/5/2024).
Dia menjelaskan bahwa sejak pecahnya konflik pada 7 Oktober lalu, pada awalnya ada 10 WNI yang tinggal di Gaza, dan dari 10 tersebut, 8 WNI sudah berhasil dievakuasi.
Kemudian, dia mengatakan bahwa 2 WNI relawan Mer-C lainnya memilih tetap tinggal di Gaza untuk menjalankan tugas-tugas kemanusiaan.
"Setelah itu kami memahami, Mer-C memiliki kebijakan untuk tetap mempertahankan relawannya di Gaza tentunya dalam hal ini kami sangat memahami, untuk itu kami sudah melakukan koordinasi dengan Mer-C terkait dengan penempatan relawan Mer-C yang ada di Gaza," ujarnya.
Baca Juga
Menurutnya, yang penting adalah para relawan memahami risiko yang ada dan Mer-C punya rencana kontingensi jika terjadi sesuatu dengan relawannya.
"Dapat kami sampaikan, Mer-C sudah mengirimkan tiga batch relawan. Untuk batch ketiga terhambat karena penutupan Rafah. Nah sejak proses terhambat, kami dari Kemlu telah meningkatkan koordinasi dengan Mer-C dan WHO termasuk emergency WHO di lapangan," ucapnya.
Judha menjelaskan bahwa sejak serangan di Rafah sudah ada 4 relawan Mer-C yang berhasil keluar masing-masing pada 21, 23, 24 Mei 2024, dan keempat WNI tersebut sudah kembali ke Tanah Air, dan menyisakan 8 WNI yang masih berada di Gaza.
Seperti diketahui, sebelumnya terdapat 12 WNI relawan Mer-C yang masih tertahan di Gaza Selatan.
Hal itu karena pintu perbatasan Rafah yang berbatasan dengan Mesir ditutup, sejak militer Israel melancarkan operasinya di Rafah.
Adapun perincian 12 orang WNI relawan Mer-C di antaranya, 1 orang dokter spesialis bedah plastik, 1 orang dokter spesialis bedah ortopedi, 1 orang dokter spesialis kedokteran keluarga, 1 orang dokter umum, dan 4 orang perawat, 3 orang staf nonmedis, dan 1 orang bidan.
Imbas penyebrangan Rafah ditutup, Kepala Tim Medis Darurat Mer-C Indonesia Arief Rachman mengatakan bahwa 12 orang relawan Mer-C yang masih tertahan di Gaza Selatan itu, sempat menempati sebuah rumah penginapan.
"Tim saat ini menempati sebuah guest house, rumah yang kami sewa untuk dijadikan sebagai tempat teman-teman untuk menginap," katanya di Jakarta.
Sebelumnya, Judha mengatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan Mer-C sebagai pihak yang menempatkan para relawan yang membantu korban sipil di Jalur Gaza.
“Kemlu terus berkoordinasi dengan Mer-C sebagai induk organisasi yang menempatkan para relawan di Gaza. Hingga saat ini kondisi para relawan dalam keadaan selamat,” katanya, saat ditanyai awak media, pada Jumat (17/5/2024).