Bisnis.com, BATAM - Bandara Hang Nadim Batam akan menambah terminal baru, yakni Terminal Dua. Terminal ini khusus melayani rute internasional dan keberangkatan haji serta umrah. Groundbreaking sudah dimulai Kamis (30/5/2024), dengan target proyek selesai dalam dua tahun.
Direktur Umum PT Bandara Internasional Batam (BIB) selaku operator Bandara Hang Nadim, Pikri Ilham Kurniansyah mengatakan investasi Terminal Dua sebesar Rp2,4 triliun.
"Investasi tahap pertama Rp2,4 triliun. Terminal Dua dibangun dengan luas 50.000 meter persegi. Dapat menampung tempat parkir baru, serta penambahan apron untuk 10 pesawat," katanya saat konferensi pers di lokasi pembangunan Terminal Dua, Kamis (30/5/2024).
Pikri kemudian menjelaskan bahwa Terminal Dua akan melayani penerbangan internasional. Fokus utamanya adalah penerbangan langsung dari Batam menuju Incheon, Korea Selatan.
"Kita kembangkan penerbangan internasional, dengan Incheon jadi kata kuncinya. Selanjutnya kembangkan penerbangan internasional termasuk ke Asia Tenggara, China, Jepang dan lainnya," paparnya.
Secara keseluruhan, total investasi sebesar Rp6,9 triliun. Komitmen Korea yang diwakili Incheon International Airport, yang tergabung dalam konsorsium Angkasa Pura I (PT BIB) juga sangat besar dalam proyek ini.
Baca Juga
"Ini proyek berjalan yang sangat besar karena melibatkan antar negara. Semua pihak bisa bersama bersama bantu proyek ini berjalan," ujarnya.
Di tempat yang sama Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mengatakan pihaknya memberikan waktu selama dua tahun kepada BIB untuk menyelesaikan Terminal Dua Bandara Hang Nadim.
"Proyeknya telah diserahkan ke konsorsium. Artinya pagi hari ini jadi penentu, karena dua tahun lagi harus selesai. Wilayah dalam bandara sepenuhnya tanggung jawab BIB, sedangkan di luar seperti jalan menjadi tanggung jawab BP Batam," jelasnya.
Terminal Dua akan jadi proyek percontohan berstandar internasional, karena menargetkan pesawan berbadan besar seperti Boeing 737 bisa mendarat di Batam.
"Proyek ini juga mencakup penyelesaian runaway sendiri, agar pesawat besar bisa masuk ke Batam," pungkasnya.