Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Turbulensi Parah Singapore Airlines: 20 Penumpang Dirawat Intensif di Bangkok

Sebanyak 20 penumpang pesawat Singapore Airlines yang mengalami turbulensi parah di wilayah udara Thailand, mendapatkan perawatan intensif di Bangkok.
Sebuah pesawat Singapore Airlines terlihat di landasan pacu setelah melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok, Thailand, 21 Mei 2024. Pongsakornr Rodphai / Handout via REUTERS
Sebuah pesawat Singapore Airlines terlihat di landasan pacu setelah melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok, Thailand, 21 Mei 2024. Pongsakornr Rodphai / Handout via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 20 orang mendapatkan perawatan intensif di Bangkok pada Rabu (22/5/2024), lebih dari 24 jam setelah turbulensi hebat yang terjadi pada pesawat Singapore Airlines Ltd. Insiden ini memaksa pilot untuk mendarat darurat di bandara Thailand.

Seorang pria warga negara Inggris meninggal dunia dan belasan penumpang lainnya mengalami luka serius setelah pesawat dengan nomor penerbangan SQ321 dari London ke Singapura menurun secara drastis saat memasuki wilayah Udara Thailand.

Perkembangan terakhir dari otoritas rumah sakit di Thailand mengungkapkan seberapa besar cedera yang dialami penumpang ketika sejumlah barang terlempar ke atas kabin dan di dalam pesawat.

Empat belas penumpang memerlukan tindakan operasi, demikian pernyataan dari pihak Rumah Sakit Samitivej Srinakarin, dilansir Bloomberg, Kamis (23/5/2024).

Secara keseluruhan, sekitar 58 pasien di tiga rumah sakit dan klinik di ibu kota Thailand masih menerima perawatan. Lebih dari 100 orang memerlukan perawatan medis segera setelah penerbangan mendarat di Bangkok. Laporan langsung mengenai insiden ini juga masih bermunculan.

Adapun, turbulensi parah terjadi tanpa peringatan, sehingga penumpang yang berdiri di dalam kabin atau duduk tanpa sabuk pengaman terangkat ke langit-langit pesawat dan kembali jatuh, kata seorang penumpang kepada The Straits Times.

Koper dan sisa sarapan berserakan di lantai lorong pesawat, sementara masker oksigen tergantung di kabin. Anggota awak kapal yang mengalami pendarahan berusaha merawat beberapa penumpang yang terluka.

Menurut Straits Times, penumpang yang kembali ke Singapura dari Bangkok pada keesokan harinya dengan penerbangan pengganti diberikan uang tunai 1.000 dolar Singapura (US$740) di dalam amplop putih Singapore Air. Maskapai ini menolak berkomentar kepada surat kabar tersebut mengenai pembayaran kompensasi apa pun.

Turbulensi dapat terjadi ketika sebuah pesawat terkena arus udara yang kuat sehingga mendorong atau menarik badan pesawat. Fenomena ini bisa disebabkan oleh kantong udara panas atau sistem cuaca yang kuat.

Pada ketinggian yang lebih tinggi, pesawat mungkin menghadapi turbulensi udara yang sulit diidentifikasi yang disebabkan oleh massa udara dengan kecepatan berbeda.

Pakar medis telah menguraikan risiko-risiko yang tidak dapat diremehkan yang ditimbulkan oleh turbulensi setelah penerbangan yang fatal tersebut.

Insiden seperti itu sangat jarang terjadi sehingga maskapai penerbangan biasanya tidak mewajibkan penumpangnya mengenakan sabuk pengaman kecuali diperkirakan terjadi cuaca buruk.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper