Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AHY Klaim Demokrat Tak Mau Cawe-cawe Jatah Menteri Kabinet Prabowo

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono tak ingin membebani Presiden terpilih Prabowo Subianto terkait dengan jatah menteri.
Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono tiba di upacara pembukaan World Water Forum ke-10 di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Bali, Senin (20/5/2024). JIBI/Dany Saputra.
Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono tiba di upacara pembukaan World Water Forum ke-10 di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Bali, Senin (20/5/2024). JIBI/Dany Saputra.

Bisnis.com, MANGUPURA – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengatakan tak ingin membebani Presiden terpilih Prabowo Subianto terkait dengan jatah menteri di kabinet pemerintahannya 2024-2029 mendatang. 

Seperti diketahui, Prabowo kini tengah menggodok soal formasi maupun jumlah kementerian yang akan ada di bawah kepemimpinannya usai memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Adapun Demokrat merupakan salah satu partai Koalisi Indonesia Maju yang mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. 

AHY, yang kini sama-sama menjabat sebagai menteri dengan Prabowo di kabinet pemerintahan Joko Widodo, mengeklaim tidak ingin membebani presiden terpilih 2024 soal jatah menteri untuk partainya. Dia menyerahkan segala keputusan kepada Prabowo. 

"Kami memilih untuk tidak memberikan beban apapun, beban tambahan kepada pak Prabowo, karena kami menyerahkan bahwa beliau yang paling memahami kebutuhan kabinet ke depan seperti apa, kami hanya bisa mempersiapkan kader-kader termasuk juga gagasan-gagasan yang bisa digunakan atau dijalankan dengan baik tentunya sesuai dengan kebutuhan dan juga prioritas yang akan beliau tentukan lima tahun ke depan," tuturnya saat ditemui di sela-sela rangkaian acara World Water Forum ke-10 di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (22/5/2024). 

Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional itu menyebut, partainya selalu dilibatkan dalam diskusi tentang berbagai isu oleh Prabowo.

AHY mengatakan bahwa Indonesia ke depan akan menghadapi tantangan di berbagai sektor, seperti pangan, energi, termasuk air yang menjadi topik utama pembicaraan pada acara yang dihadirinya. 

"Jadi banyak hal yang harus ditangani dengan serius, dan itu membutuhkan tim yang kuat, tim yang solid, tim yang kompak, kabinet yang capable dan menurut saya kita siapkan bersama-sama," ujarnya.

Sebelumnya, Demokrat mengungkap bahwa Prabowo masih membahas ihwal desain dan struktur kabinet pemerintahannya yang akan dimulai pada Oktober 2024 mendatang.

Hal itu diungkapkan oleh politisi Demokrat Andi Mallarangeng. Andi mengatakan bahwa Prabowo masih fokus dalam merancang struktur kabinet pemerintahannya untuk periode 2024–2029 mendatang. Dia mengatakan Prabowo belum membahas soal figur yang akan ditunjuk sebagai menteri maupun jumlah alokasi kursi menteri untuk setiap anggota koalisi.

"Sekarang ini Pak Prabowo nampaknya masih dalam tahap mendesain struktur kabinet. Gimana struktur kabinet yang akan datang. Belum sampai orang-orang [untuk menteri] belum sampai juga [jatah] kursi," kata Andi pada diskusi Polemik Trijaya FM yang disiarkan di YouTube Trijaya FM, Sabtu (4/5/2024). 

Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat itu juga mengatakan, partainya maupun partai anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) lainnya belum membahas soal jumlah kursi menteri. Namun, dia meyakini Prabowo sudah memiliki pikiran mengenai siapa sosok-sosok yang bakal mengisi jabatan menteri di kabinetnya. 

Menteri Pertahanan itu pun kini sudah menjalin komunikasi dengan partai-partai di luar koalisi, utamanya Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Prabowo sebelumnya sudah bertemu dengan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. 

"Mungkin ke depannya mendekati Oktober baru lebih jelas lagi. Misalnya, Demokrat diminta menyiapkan kader-kader yang punya kapasitas di bidang apa," terang Andi. 

Adapun KPU telah menetapkan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih 2024. Ketetapan itu usai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak dua permohonan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) yang dimohonkan rival Prabowo-Gibran, yakni Anies-Cak Imin dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. 

Prabowo-Gibran akan dilantik oleh MPR pada Oktober 2024 mendatang sejalan dengan berakhirnya pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper