Bisnis.com, JAKARTA - Aparat keamanan atau Polisi Prancis bakal meningkatkan pasukan dengan menerjunkan 2.700 personel untuk membantu memberikan suplai logistik peristiwa rusuh di Kaledonia Baru.
Dilansir Reuters, pada Jumat (17/5/2024), Komisaris Tinggi Prancis Louis Le Franc menyampaikan ribuan personel itu disiapkan juga untuk memasok bantuan logistik.
Bantuan itu diperuntukkan untuk menyalurkan makanan serta obat-obatan terhadap masyarakat yang terdampak. Selain itu, operasi kepolisian juga bakal menghilangkan barikade jalan akibat kerusuhan itu.
“Bala bantuan akan tiba secara besar-besaran, segera dikerahkan untuk mengendalikan wilayah yang lepas dari kendali kami dalam beberapa hari terakhir untuk merebut kembali seluruh wilayah perkotaan yang telah hilang,” ujarnya, Jumat (17/5/2024).
Dia menambahkan, bala bantuan Polisi Prancis meningkat ribuan anggota dari pengerahan sebelumnya sebanyak 1.700 personel. Adapun, kerusuhan yang terjadi mulai Senin (13/5/2024) telah melandai sejak Kamis (16/5/2024) malam.
“Seruan kami untuk ketenangan, perdamaian dan rekonsiliasi mulai didengar. Penting bagi mereka yang menjadi penyebab bentrokan, blokade, mendengar hal ini,” tambahnya.
Baca Juga
Sebelumnya, kerusuhan ini terjadi karena reformasi pemilu telah membakar tempat usaha, membakar mobil, menjarah toko-toko dan mendirikan barikade jalan selama tiga hari, hingga memutus akses terhadap obat-obatan dan makanan.
Prancis telah mengumumkan keadaan darurat di pulau itu, menjadikan setidaknya 10 orang sebagai tahanan rumah dan melarang aplikasi media sosial TikTok.
Adapun, tercatat tiga pemuda Kanak tewas dan petugas polisi berisi 22 meninggal karena luka tembak dalam kerusuhan tersebut. Sementara itu, aparat telah menangkap orang yang bertanggung jawab atas penembakan dua warga Kanak pada Kamis (16/5/2024).
Sebagai informasi, reformasi pemilu adalah titik konflik terbaru dalam perselisihan selama puluhan tahun mengenai peran Prancis di pulau Pasifik barat daya penghasil mineral, sekitar 1.500 km (930 mil) timur Australia.