Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menilai mimpi Prabowo Subianto untuk mewujudkan bahan bakar ramah lingkungan biodiesel 100 (B100) memiliki jalan yang panjang.
Arifin mengatakan bahwa meskipun pemerintah tengah fokus untuk mengejar biodiesel 40% atau B40 dalam waktu dekat, tetapi sejauh ini pengembangan biodiesel di Indonesia masih mampu di batas B35.
"Kita kan baru saja dari B30, B35, ini sekarang mau ke B40 nih. Mudah-mudahan tahun depan bisa ke B40. Kita sudah siap dengan B40, sudah test segara macam," ujarnya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (16/5/2024).
Oleh sebab itu, dia melanjutkan bahwa masih menjadi jalan cukup panjang untuk B100 bisa diterapkan di Indonesia, sebab dibutuhkan penelitian laboratorium, sederet uji coba, dan proses lain sebagainya.
Bahkan, dia menyebut bahwa pemerintah juga harus melihat ketersediaan material di pasar.
"Jadi untuk itu kita harus melakukan penelitian dari laboratorium kemudian demonstrasinya. Kan kita harus dengan setiap ada peningkatan-peningkatan itu lalu kita lihat dari balance kesediaan material dan pasar," tuturnya.
Baca Juga
Selain itu, Arifin menyebut bahwa sumber energi bersih di dalam negeri memang harus dimanfaatkan dengan baik untuk mengamankan kebutuhan energi nasional.
Menurutnya, upaya tersebut perlu dilakukan agar Indonesia tidak ketergantungan dengan energi fosil, apalagi yang diimpor dari luar negeri.
"Iya memang kita harus pakai sumber apa yang ada di kita, kita manfaatkan supaya kita tidak tergantung dan bisa mengamankan kebutuhan energi," pungkas Arifin.
Sekadar informasi, Prabowo Subianto memiliki ambisi besar untuk mewujudkan bahan bakar ramah lingkungan biodiesel 100 (B100) di Indonesia. Bahkan, keinginannya pun agar Indonesia tak lagi mengimpor solar dan mengembangkan bahan bakar ramah lingkungan dari sumber yang ada di dalam negeri.