Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap pemerintah terus berupaya menggaet pengembang teknologi asal Amerika Serikat (AS), Microsoft.
Luhut bahkan menuturkan bahwa pemerintah akan memberikan berbagai macam insentif kepada Microsoft, dengan melihat apa yang nanti Microsoft bangun di Indonesia.
“Pokoknya kita harus kompetitif, nggak boleh malu-malu,” jelas Luhut kepada wartawan ketika ditemui di JW Marriott, Jakarta pada Jumat (3/5/2024).
Namun, Luhut menyampaikan bahwa untuk mewujudkan hal itu tidak mudah. Banyak kebijakan yang telah dibuat saling tumpang tindih satu sama lain. Kondisi itu membuat upaya pemerintah untuk meningkatkan daya saing di depan para investor seringkali terhambat.
Hal tersebut ia tegaskan kembali, setelah sebelumnya ia sempat sampaikan dalam pidatonya di Jakarta Futures Forum pada Jumat (3/5).
“Sekarang saya menemukan 10 tahun terakhir ketika saya telah bekerja dengan pemerntah, masalahnya pada dasarnya diciptakan oleh orang-orang kita sendiri. Kita membuat peraturan yang bertentangan dengan kepentingan kita,” tuturnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Luhut menyampaikan bahwa rencana investasi Microsoft di Indonesia bisa didiskusikan secara tak rinci. Ia mengatakan bahwa pemerintah akan senang hari mengakomodir investasi tersebut.
Adapun, Luhut juga berjanji bahwa ia tidak akan membuat kebijakan yang bertentangan dengan kepentingan generasi muda Tanah Air.
Sang CEO Microsoft Satya Nadella telah menuturkan bahwa nilai investasi ke Indonesia adalah sebesar US$1, miliar atau setara dengan sekitar Rp27,65 triliun.
Nadella menuturkan bahwa investasi yang digelontorkan tersebut untuk mengembangkan teknologi cloud dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) di Indonesia selama empat tahun kedepan.
Pihaknya juga menjelaskan bahwa akan memiliki infrastruktur pelatihan inferensi kelas dunia, baik itu Nvidia, AMD, atau chip Maya milik Microsoft sendiri akan menjadi bagian dari infrastruktur pusat data.