Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Pers Pentagon Amerika Serikat (AS) Sabrina Singh mengatakan bahwa dermaga sementara yang sedang dibangun oleh militernya untuk meningkatkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza sudah lebih dari 50% selesai.
Adapun awal pembangunan dermaga sementara itu diumumkan pada 25 April 2024, dan para pejabat AS mengatakan bahwa dermaga tersebut akan beroperasi sekitar awal bulan ini.
“Sampai hari ini, kami telah menyelesaikan lebih dari 50% pembangunan dermaga tersebut,” katanya kepada wartawan, dilansir Times of Israel, pada Kamis (2/5/2024).
Dia mengatakan bahwa dermaga terapung tersebut sudah selesai dibangun dan disiapkan, serta jalan lintasnya sedang dalam proses.
Rencana pembangunan dermaga yang menurut Pentagon pada awal pekan ini akan menelan biaya setidaknya U$320 juta atau Rp5,1 triliun, hampir dua kali lipat dari perkiraan awal.
Pembangunan dermaga itu pertama kali diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden pada awal Maret 2024, ketika para pejabat bantuan memohon kepada Israel untuk memudahkan akses pasokan bantuan ke jalur darat Gaza.
Baca Juga
Pentagon mengatakan upaya pembangunan besar-besaran tersebut melibatkan sekitar 1.000 anggota militer AS, sebagian besar dari Angkatan Darat dan Angkatan Laut.
Pelabuhan tersebut terletak tepat di Barat Daya Kota Gaza, sedikit di Utara jalan yang membelah Gaza yang dibangun militer Israel selama pertempuran.
Daerah tersebut merupakan wilayah yang paling padat penduduknya sebelum serangan darat Israel mendorong lebih dari 1 juta orang ke Selatan menuju Kota Rafah di perbatasan Mesir.
Meski begitu, dermaga tersebut pada akhirnya masih belum jelas akan berhasil meningkatkan bantuan kemanusiaan atau tidak di Gaza, karena para pejabat internasional memperingatkan akan adanya risiko kelaparan di Gaza Utara.