Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bereaksi setelah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) memutuskan akan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap dirinya.
Netanyahu menyatakan bahwa keputusan ICC tidak akan mempengaruhi tindakan Israel, melainkan akan menjadi preseden yang berbahaya.
"Di bawah kepemimpinan saya, Israel tidak akan pernah menerima upaya apapun yang dilakukan ICC untuk melemahkan hak membela diri," katanya di X, dikutip Senin (29/4/2024).
Dia menegaskan bahwa ancaman untuk menangkap tentara dan pejabat di satu-satunya negara demokrasi di Timur Tengah dan satu-satunya negara Yahudi di dunia sangatlah keterlaluan.
"Kami tidak akan tunduk padanya. Israel akan terus mengobarkan kemenangan dalam perang melawan teroris genosida dan kami tidak akan pernah berhenti membela diri," ujarnya.
Lebih lanjut, Netanyahu menegaskan bahwa meski ICC tidak akan mempengaruhi tindakan Israel, hal ini akan menjadi preseden berbahaya yang mengancam tentara dan pejabat di semua negara demokrasi yang memerangi terorisme biadab dan agresi yang tidak disengaja.
Baca Juga
Seperti diketahui, fokus utama tuduhan ICC terhadap Israel adalah bahwa Israel sengaja membuat warga Palestina kelaparan di Gaza.
Adapun, Israel berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah rencana ICC yang akan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pejabat tinggi Israel lainnya.
Dewan Keamanan Nasional Israel memimpin upaya tersebut, dan Kementerian Luar Negeri Israel juga turut terlibat.