Bisnis.com, JAKARTA--Partai Keadilan Sejahtera atau PKS dinilai masih malu-malu untuk bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Pakar Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menjelaskan bahwa sebenarnya PKS sudah bosan menjadi oposisi terus dan ingin sekali bergabung dengan Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran nanti.
Namun, menurut Adi, PKS masih gengsi untuk menawarkan diri bergabung dan lebih memilih menunggu diajak oleh tim Prabowo-Gibran.
"PKS terlihat masih gengsi menawarkan diri untuk bergabung. Dia terlihat masih malu-malu tapi sebenarnya mau bergabung ya," tutur Adi kepada Bisnis di Jakarta, Senin (29/4/2024).
Adi juga meyakini jika tim Prabowo-Gibran mengajak PKS untuk berkoalisi, maka PKS tidak akan menolak. Namun, untuk saat ini, kata Adi, PKS masih menunggu ajakan dari tim Prabowo-Gibran untuk bergabung.
"Saat ini mereka masih menunggu ya. Kalau mereka diajak bergabung pasti langsung bilang mau," katanya.
Baca Juga
PKS sendiri merupakan salah satu partai yang dipastikan masuk ke DPR RI setelah lolos ambang batas parlemen 4 persen presidential treshold.
PKS bahkan diprediksi memiliki kursi yang lebih besar dibandingkan Partai Demokrat dan PAN yang merupakan partai pengusung Prabowo-Gibran.
Centre for Strategic and International Studies (CSIS) memetakan komposisi kursi DPR berdasarkan perolehan suara pemilu masing-masing partai.
Berdasarkan simulasi CSIS, PKS saat ini diperkirakan mendapatkan 53 kursi DPR RI atau 9,14 persen dari total kursi di DPR RI.