Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Netanyahu Berdalih Serangan Israel yang Tewaskan 7 Relawan Asing Tidak Disengaja

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengakui serangan terhadap konvoi relawan WCK dilakukan oleh pasukan Israel secara tidak disengaja.
Foto kendaraan World Central Kitchen (WCK) yang rusak akibat serangan Israel dan menewaskan 7 relawan asing./Reuters
Foto kendaraan World Central Kitchen (WCK) yang rusak akibat serangan Israel dan menewaskan 7 relawan asing./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa serangan Israel yang membunuh tujuh pekerja badan amal World Central Kitchen tidak disengaja.

Melansir Reuters, Rabu (3/4/204), Militer Israel menyuarakan kesedihan yang mendalam atas insiden tersebut. Netanyahu berdalih bahwa tewasnya pekerja tersebut merupakan tindak yang tidak disengaja oleh pasukannya.

Serangan terhadap konvoi World Central Kitchen menewaskan warga negara Australia, Inggris dan Polandia serta warga Palestina dan warga negara ganda Amerika Serikat dan Kanada.

WCK, yang didirikan oleh koki selebriti Jose Andres, mengatakan stafnya bepergian dengan dua mobil lapis baja berlogo badan amal dan kendaraan lain, dan telah mengoordinasikan pergerakan mereka dengan militer Israel.

“Sayangnya di masa lalu ada peristiwa tragis di mana pasukan kami secara tidak sengaja melukai warga non-kombatan di Jalur Gaza,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

Netanyahu berdalih hal ini merupakan hal yang mungkin terjadi dalam perang. Dia juga mengatakan Israel melakukan penyelidikan menyeluruh dan melakukan kontak dengan pemerintah serta memastikan hal serupa tidak akan terjadi ke depannya.

Militer Israel menjanjikan penyelidikan dilakukan oleh badan independen, profesional dan ahli.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), lebih dari 196 pekerja kemanusiaan telah terbunuh di Gaza sejak Oktober 2023. Hamas sebelumnya menuduh Israel menargetkan lokasi distribusi bantuan.

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan kepada Netanyahu bahwa Inggris terkejut dengan kematian tersebut, termasuk tiga warga Inggris yang menjadi korban. Sunak menuntut penyelidikan independen yang menyeluruh dan transparan.

Dalam panggilan telepon terpisah, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan dia menyatakan kemarahan dan keprihatinan kepada Netanyahu.

Amerika Serikat mengatakan bahwa tidak ada bukti bahwa Israel dengan sengaja menargetkan para pekerja bantuan tersebut, namun mereka marah atas kematian mereka dan Israel mempunyai kewajiban untuk memastikan pekerja bantuan di Gaza tidak dirugikan.

Presiden AS Joe Biden menelepon pendiri WCK Andres untuk menyampaikan belasungkawa. Washington akan menekan Israel untuk berbuat lebih banyak guna melindungi pekerja bantuan, kata Gedung Putih.

“Orang-orang ini adalah pahlawan, mereka lari ke dalam api, bukan menghindarinya. Kita seharusnya tidak menghadapi situasi di mana orang-orang yang hanya berusaha membantu sesamanya justru menghadapi risiko besar,” kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengenai tujuh relawan asing tersebut.

Israel telah lama membantah tuduhan bahwa mereka menghalangi distribusi bantuan pangan yang sangat dibutuhkan di Gaza, yang telah dikepung oleh perang sejak Oktober. Israel berdalih bahwa masalah tersebut disebabkan oleh ketidakmampuan kelompok bantuan internasional untuk menyalurkan bantuan tersebut kepada mereka yang membutuhkan.

WCK mengatakan konvoi bantuan diserang ketika meninggalkan gudang Deir al-Balah setelah menurunkan lebih dari 100 ton bantuan makanan yang dibawa ke Gaza melalui laut.

“Ini bukan hanya serangan terhadap WCK, ini adalah serangan terhadap organisasi kemanusiaan yang muncul dalam situasi paling mengerikan di mana makanan digunakan sebagai senjata perang,” kata CEO World Central Kitchen Erin Gore.

Badan amal yang bermarkas di AS tersebut mengatakan bahwa mereka akan menghentikan sementara kegiatannya di Gaza.

Uni Emirat Arab, yang telah membiayai pengiriman makanan melalui laut ke Gaza yang didistribusikan oleh WCK, mengatakan bahwa mereka menunda pengiriman bantuan sambil menunggu jaminan keamanan dari Israel dan penyelidikan penuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper