Bisnis.com, JAKARTA - Departemen Pemadam Kebarakan Taiwan melaporkan satu orang meninggal dunia saat terjadi gempa Taiwan hari ini. Sementara, di pusat gempa yang berada di Hualien, sekitar 50 orang terluka.
Pada hari ini, gempa Taiwan berkekuatan 7,2 SR menjadi yang terkuat di negara tersebut dalam 25 tahun terakhir. Dilansir Reuters, korban meninggal diperkirakan akibat tertimpa batu-batu yang terjatuh di daerah pegunungan.
Tak hanya itu, setidaknya 26 gedung dilaporkan ambruk. Lebih dari setengah dari jumlah itu nerada di Hualien dengan sekitar 20 warga terjebak dan sedang dalam proses penyelamatan.
Stasiun televisi Taiwan menunjukkan rekaman video gedung di Hualien saat gempa terjadi sekitar pukul 8 pagi waktu setempat, saat warga pergi ke kantor dan sekolah.
Berdasarkan Badan Pusat Administrasi Cuaca Taiwan, pusat gempa berada di kedalaman 15,5 kilometer. Hingga kini, Pemerintah Taiwan mengatakan belum menerima laporan mengenai kerusakan besar.
MRT di kota itu juga langsung beroperasi kembali setelah gempa terjadi, sementara operator listrik Taipower mengatakan lebih dari 87.000 rumah tangga di Taiwan masih tanpa aliran listrik. Dua pembangkit listrik tenaga nuklir Taiwan tidak terkena dampak gempa tersebut, tambah Taipower.
Baca Juga
Operator kereta api berkecepatan tinggi Taiwan mengatakan tidak ada kerusakan atau cedera yang dilaporkan pada kereta, namun mencatat bahwa akan ada penundaan jadwal kereta saat dilakukan inspeksi.
Sementara itu, Badan cuaca Jepang mengatakan beberapa gelombang tsunami kecil mencapai bagian selatan prefektur Okinawa dan kemudian menurunkan peringatan tsunami sebelumnya menjadi peringatan. Ini menempatkan kekuatan gempa sebesar 7,7.
Badan Seismologi Filipina juga mengeluarkan peringatan bagi warga di wilayah pesisir beberapa provinsi, mengimbau mereka untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Taiwan juga mengeluarkan peringatan tsunami, namun melaporkan tidak ada kerusakan akibat peringatan tersebut. Adapun, Pusat Peringatan Tsunami Pasifik di Hawaii kemudian mengatakan bahwa risiko gelombang tsunami yang merusak kini sebagian besar telah berlalu.