Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB soal Gencatan Senjata di Gaza

Dewan Keamanan PBB akan melakukan voting untuk menyetujui resolusi usulan AS soal gencatan senjata di Gaza hari ini, Jumat (22/3/2024).
Para delegasi negara-negara dalam pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di markas besar PBB di New York, AS, 10 November 2023. REUTERS/David Dee Delgado
Para delegasi negara-negara dalam pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di markas besar PBB di New York, AS, 10 November 2023. REUTERS/David Dee Delgado

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) akan mengajukan resolusi Dewan Keamanan PBB untuk mendukung gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera Israel-Hamas.

Usulan resolusi ini meningkatkan tekanan pada Israel yang merupakan sekutu AS untuk mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan dan melindungi warga sipil dengan lebih baik.

Melansir Reuters, Jumat (22/3/2024),  juru bicara misi AS untuk PBB Nate Evans mengatakan bahwa resolusi tersebut merupakan hasil dari sejumlah konsultasi dengan para anggota DK PBB yang beranggotakan 15 negara.

Resolusi tersebut menandai semakin kerasnya sikap AS terhadap Israel. Sebelumnya, dalam perang yang telah berlangsung selama lima bulan ini, AS tidak menyukai kata gencatan senjata dan memveto langkah-langkah yang mencakup seruan untuk melakukan gencatan senjata segera.

Dalam rancangan resolusi yang dilihat oleh Reuters tertulis gencatan senjata segera dan berkelanjutan yang berlangsung selama sekitar enam pekan akan melindungi warga sipil dan memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan.

Teks tersebut mendukung pembicaraan yang dimediasi AS, Mesir, dan Qatar mengenai gencatan senjata dan menekankan dukungan untuk menggunakan periode gencatan senjata untuk mengintensifkan upaya-upaya dalam mengejar perdamaian secara berkelanjutan.

Kedutaan Besar Israel di AS belum memberikan komentar mengenai resolusi ini.

Untuk dapat lolos di Dewan Keamanan, resolusi membutuhkan setidaknya sembilan suara dukungan dan tidak ada veto dari AS, Prancis, Inggris, Rusia, atau China yang merupakan anggota tetap.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa ia yakin perundingan di Qatar, yang difokuskan kepada gencatan senjata selama enam pekan dan pembebasan 40 sandera Israel dan ratusan orang Palestina yang dipenjara, masih dapat mencapai kesepakatan.

Poin utama yang masih menjadi perdebatan dalam kesepakatan adalah pernyataan Hamas yang akan membebaskan para sandera hanya sebagai bagian dari kesepakatan yang akan mengakhiri perang, sementara Israel mengatakan hanya akan membahas gencatan senjata.

AS menginginkan agar setiap dukungan Dewan Keamanan PBB untuk gencatan senjata dikaitkan dengan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas di Gaza. Hamas menyerang Israel pada tanggal 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 253 orang, menurut perhitungan Israel.

Di sisi lain, agresi Israel di Gaza telah menewaskan hampir 32.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Resolusi ini juga bertujuan untuk memberikan lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Gaza karena bencana kelaparan semakin parah akibat minimnya akses bantuan makanan.

Selama perang, AS telah memveto tiga rancangan resolusi, dua di antaranya menuntut gencatan senjata segera. Baru-baru ini, AS membenarkan vetonya dengan mengatakan bahwa tindakan DK PBB dapat membahayakan pembicaraan gencatan senjata.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper