Bisnis.com, JAKARTA - Kedua kandidat calon presiden Amerika Serikat (AS), Presiden petahana Joe Biden dan mantan Presiden Donald Trump, dinilai memiliki perbedaan dalam kebijakan terkait konflik Israel-Palestina.
Mengutip Vox, Kamis (21/3/2024), dalam menghadapi permasalahan mengenai kasus Palestina, Biden dikatakan hanya memberikan tekanan yang tidak konsisten terhadap Israel. Namun, hal ini akan berbeda dengan Trump yang jelas menunjukkan sikap tegas keberpihakan dengan pemerintah sayap kanan Israel.
Dalam wawancara awal Februari 2024 dengan Wall Street Journal, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir menyampaikan pandangannya yang cukup jelas. Ia mengatakan bahwa alih-alih memberikan dukungan penuh, Biden dinilai sibuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza, yang disalurkan ke Hamas.
“Jika Trump berkuasa, tindakan AS akan sangat berbeda,” Terang Ben-Gvir dalam membandingkan kedua sikap tersebut.
Dalam esai New Republic yang mengecam kebijakan Biden di Gaza, dua mantan pejabat tinggi David Rothkopf dari AS dan Alon Pinkas dari Israel berpendapat bahwa perbedaan antara Biden dan Trump masih besar.
"Donald Trump, seperti yang telah kami tulis di tempat lain, akan jauh lebih buruk, jauh lebih akomodatif terhadap elemen-elemen ekstremis dalam pemerintahan Netanyahu,” terang dua mantan pejabat tinggi tersebut.
Baca Juga
Kebijakan Trump
Trump dianggap sebagai presiden AS yang paling pro-Israel. Trump pernah mendapatkan kampanye terbuka dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk melawan Biden pada 2020. Kebijakan Paman Sam pada masa pemerintahan Trump juga dilaporkan oleh Vox sebagai pemberian yang diberikan kepada sayap kanan Israel.
Contohnya, kebijakan yang pernah dibuat olehnya adalah menyusun “rencana perdamaian” tanpa masukan dari Palestina, yang jika diterapkan akan mengakhiri kemungkinan terbentuknya negara Palestina yang sebenarnya.
Selain itu, kebijakan berikutnya adalah menghentikan Kesepakatan Abraham (Abraham Accords) dari Palestina, mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan, wilayah yang disengketakan dengan Suriah, dan kebijakan-kebijakan lainnya.
Rekam jejak ini menunjukkan bahwa Trump tidak melakukan pendekatan terhadap Israel seperti isu-isu lainnya. Baik keberaniannya dalam membuat kesepakatan maupun pendekatan transaksionalnya terhadap aliansi lain seperti NATO, tidak meredam dukungan garis kerasnya terhadap Netanyahu dan sayap kanan Israel selama menjabat.
Kebijakan Biden
Di lain sisi, duta besar AS untuk Israel pada masa pemerintahan Trump, David Friedman, menuduh tim Biden menghambat upaya perang dengan menekan Israel untuk membatasi jumlah korban sipil dalam kampanye pemboman mereka.
“(Saat saya menjadi duta besar) Amerika Serikat tidak pernah memborgol atau membatasi kemampuan Israel untuk merespons,” jelas Friedman.
Utusan khusus Trump untuk kebijakan Timur Tengah, Jason Greenblatt juga mengecam keputusan pemerintahan Biden yang menjatuhkan sanksi terhadap pemukiman Tepi Barat yang melakukan kekerasan sebagai tindakan yang “salah dan menipu.”
Sedangkan, mengutip laporan Al Jazeera pada bulan lalu, banyak komunitas Arab-Amerika di Michigan yang mendukung Biden pada tahun 2020 marah, bersama dengan beberapa anggota Partai Demokrat progresif, atas dukungan Biden terhadap serangan Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 29.000 warga Palestina.
Michigan diperkirakan akan memainkan peran yang menentukan dalam pemilihan presiden November 2024 nanti, yang kemungkinan merupakan pertarungan ulang antara Biden dan Trump. Pada pemilu 2020, diketahui Biden mengalahkan Trump di Michigan hanya dengan selisih 2,8 poin persentase.
Adapun, baru-baru ini berdasarkan catatan Bisnis, AS juga terlibat dalam membuka koridor maritim untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan tambahan yang sangat dibutuhkan ke Gaza melalui laut.
“Jika sudah terbentuk, koridor ini akan memungkinkan pendistribusian hingga dua juta bantuan makanan setiap hari serta obat-obatan, air bersih, dan pasokan bantuan kemanusiaan penting lainnya. Jerman, Yunani, Italia, Belanda, dan Kanada juga mendukung upaya ini,” terang Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.
Namun, Biden juga telah membangun niat baik di kalangan warga Israel, dimana ia menjadi lebih populer di negara tersebut dibandingkan Trump dan Netanyahu.