Bisnis.com, JAKARTA -- Puluhan artis ikut berkompetisi dalam pemilihan legislatif tahun ini, untuk masuk dalam Dewan Perwakilan Rakyat.
Namun, ketenaran tak menjamin mereka bisa lolos. Banyak faktor yang menyebabkan mereka tak lolos selain jumlah suara yang tinggi.
Berikut ini 10 Caleg artis Pemilu 2024 yang dipastikan tidak lolos ke Senayan:
1. Ayu Azhari (PAN - Jakarta I)
2. Anang Hermansyah (PDIP - Jawa Barat V)
3. Kris Dayanti (PDIP - Jawa Timur V)
4. Ramzi (Nasdem - Jawa Barat V)
Baca Juga
5. Anisa Bahar (Nasdem - Jawa Tengah IX)
6. Choky Sitohang (Nasdem - Jawa Barat VI)
7. Aldi Taher (Perindo - Jawa Barat VII)
8. Vicky Prasetyo (Perindo - Jawa Barat VI)
9. Giring (PSI - Jakarta I)
10. Bedu (Gerindra - Jakarta II)
Para caleg artis yang tak lolos tidak melulu mendapatkan suara yang rendah. Kris Dayanti misalnya, pada pemilu kali ini memperoleh 70.082 suara.
Dengan jumlah tersebut, Kris Dayanti berada di posisi ketiga terbanyak dari PDIP, sayangnya hanya dua kursi dari partai tersebut yang bisa lolos ke Senayan.
Selain itu, Anang Hermansyah mendapat 39.086 suara. Jumlah tersebut merupakan kedua terbanyak di antara caleg PDIP di dapilnya.
Namun, sayangnya jumlah suara tersebut tidak sanggup membuat Anang bisa kembali melenggang ke Senayan, karena hanya ada satu kursi untuk PDIP dari dapil Jawa Barat V, yang akan ditempati oleh petahana Adian Napitupulu dengan 87.288 suara.
Selain itu, menjadi pemain lama juga tak menjamin bisa mendapat suara sebanyak pemilu tahun-tahun sebelumnya. Bintang dan model tahun 1990-an, Ayu Azhari, misalnya hanya memperoleh 9.911 suara meski sudah pernah nyaleg pada pemiu-pemilu sebelumnya.
Rogoh Kocek Miliaran
Meskipun sudah tenar, para caleg artis pun tidak segan-segan merogoh kocek dalam-dalam hingga miliaran untuk bisa lolos menjadi anggota DPR.
Namun, nyatanya upaya tersebut belum juga cukup untuk membuat mereka bisa melenggang ke Senayan. Kris Dayanti misalnya, diketahui mengeluarkan modal hingga Rp2 miliar untuk maju menjadi caleg.
Sementara itu, Anisa Bahar juga mengeluarkan biaya sampai dengan Rp5 miliar tapi hanya berhasil meraup 2.371 suara saja.