Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hamas Ajukan Proposal Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Hamas kembali mengajukan proposal rencana gencatan senjata permanen untuk mengakhiri perang Israel di Jalur Gaza.
Tank Israel melaju di Jalur Gaza, Palestina pada Rabu (24/1/2024). - Bloomberg/Kobi Wolf
Tank Israel melaju di Jalur Gaza, Palestina pada Rabu (24/1/2024). - Bloomberg/Kobi Wolf

Bisnis.com, JAKARTA - Hamas kembali mengajukan proposal rencana gencatan senjata permanen untuk mengakhiri perang Israel di Jalur Gaza.

Pengajuan gencatan senjata permanen itu mencakup pembebasan tawanan Israel dengan imbalan tahanan Palestina yang di antaranya menjalani hukuman seumur hidup.

Al-Jazeera melaporkan tentang proposal Hamas itu, bahwa gencatan senjata ini akan dilakukan dalam tiga tahap, dengan masing-masing tahap berlangsung selama 42 hari. 

Tahap pertama, Hamas mengatakan pasukan Israel harus mundur dari jalan al-Rashid dan Salah al-Din untuk memungkinkan kembalinya warga Palestina yang kehilangan tempat tinggal dan mengalirnya bantuan. Salah al-Din adalah jalan arteri utama yang membentang dari Utara ke Selatan di Jalur Gaza.

Reuters melaporkan berdasarkan keterangan kelompok bersenjata Palestina, pembebasan awal warga Israel akan mencakup perempuan, anak-anak, orang tua dan tawanan yang sakit dengan imbalan 700 hingga 1.000 tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Hamas mengatakan 50 tahanan Palestina yang mereka pilih, 30 di antaranya menjalani hukuman seumur hidup harus dibebaskan dengan imbalan pembebasan satu perempuan tentara cadangan Israel yang ditawan di Gaza. 

Tahap kedua, kelompok tersebut mengatakan gencatan senjata permanen harus diumumkan sebelum pertukaran tentara yang ditangkap dapat dimulai. 

Tahap ketiga, gencatan senjata akan mencakup dimulainya proses rekonstruksi di Gaza dan mencabut pengepungan Israel di wilayah tersebut.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya mengatakan bahwa proposal baru Hamas tersebut masih didasarkan pada tuntutan yang tidak realistis, pada Kamis (14/3/2024). 

Adapun kabinet perang Israel dan kabinet keamanan yang lebih besar akan bertemu untuk membahas proposal tersebut, yang diajukan Hamas kepada mediator internasional.

Poin penting dalam perundingan Israel dan Hamas, pada dasarnya adalah tuntutan Israel untuk kemenangan mutlak atas Hamas, berbeda dengan tuntutan Hamas, yakni keinginan untuk gencatan senjata permanen.

Negosiasi selama berhari-hari dengan Hamas pada bulan ini mengenai gencatan senjata di Gaza gagal tercapai sebelum dimulainya bulan Ramadan. 

Mediator Qatar, Mesir dan Amerika Serikat (AS) menghabiskan waktu beberapa pekan untuk mencoba mempersempit perbedaan antara Israel dan Hamas mengenai gencatan senjata yang akan terjadi. Pasalnya, krisis kemanusiaan yang semakin parah menyebabkan seperempat penduduk di Jalur Gaza menghadapi kelaparan.

Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi mengatakan bahwa Mesir berusaha mencapai gencatan senjata di Gaza, meningkatkan pengiriman bantuan ke jalur tersebut dan memungkinkan pengungsi Palestina di wilayah Selatan dan Tengah untuk pindah ke wilayah Utara. 

“Kita berbicara tentang mencapai gencatan senjata di Gaza, yang berarti gencatan senjata, memberikan bantuan dalam jumlah terbesar,” katanya.

El-Sisi memperingatkan bahaya serangan Israel ke Rafah di Gaza Selatan di perbatasan dengan Mesir, yang kini menjadi rumah bagi lebih dari separuh populasi wilayah tersebut yang berjumlah 2,3 juta orang, banyak di antaranya telah menjadi pengungsi beberapa kali.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper