Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Puncak Mudik Lebaran Diprediksi 8 April, Ini Titik Paling Rawan Macet

Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-2 lebaran Idulfitri atau 8 April 2024.
Kendaraan arus balik Lebaran merayap diruas tol Cikampek, Jawa Barat, Sabtu (8/5). Kemacetan tersebut akibat meningkatnya volume kendaraan serta pertemuan arus kendaraan dengan ruas tol Cikampek di kilometer 66. Untuk mengurai kemacetan pihak kepolisian memberlakukan satu arah (oneway)./JIBI/Bisnis-Dedi Gunawan
Kendaraan arus balik Lebaran merayap diruas tol Cikampek, Jawa Barat, Sabtu (8/5). Kemacetan tersebut akibat meningkatnya volume kendaraan serta pertemuan arus kendaraan dengan ruas tol Cikampek di kilometer 66. Untuk mengurai kemacetan pihak kepolisian memberlakukan satu arah (oneway)./JIBI/Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-2 lebaran Idulfitri atau 8 April 2024. Sejumlah titik menjadi rawan terjadi kemacetan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan adanya kemungkinan besar kemacetan lalu lintas terjadi di Tol Cikopo - Palimanan atau Cipali. Risiko kemacetan di Tol Cipali terjadi lantaran adanya ruas jalan yang lebih kecil.

Sementara untuk kepadatan antrian pemudik diprediksi terjadi di Pelabuhan Merak dan Ketapang. Adapun untuk antrean moda transportasi udara berisiko terjadi di Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang dan Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali.

"Tapi kita juga punya identifikasi berkaitan dengan antrean di laut biasanya di Medan, Batam, Samarinda, dan Sulawesi Selatan," ujar Budi dalam konferensi pers secara virtual, Minggu (17/3/2024).

Kakorlantas Polri, Irjen Aan Suhanan mengatakan, titik yang rawan terjadi kemacetan pada mudik lebaran yakni jalur arteri Pantai Utara atau Pantura. Adanya lintasan sebidang dan pasar tumpah disinyalir bakal memperlambat pergerakan kendaraan di jalur Pantura.

"Pasar tumpah ini juga masih kita petakan," kata Aan dalam kesempatan yang sama.

Sejumlah strategi dilakukan untuk mengurai titik kemacetan di jalur arteri Pantura, di antaranya seperti pemberlakuan contraflow atau pengalihan arus apabila terjadi pasar tumpah dan berkoordinasi dengan pengelola lintas sebidang ihwal keselamatan serta kelancaraan lalu lintas.

Selain itu, Aan menyebut adanya penambahan titik krusial yang rawan macet di Tol Cipali seperti bottle neck di titik pertemuan dari Tol Cisumdau dan Cipali. Risiko kemacetan juga muncul di sekitar rest area, bottle neck KM 87 dan U-Turn atau putaran balik akibat pengendara yang tidak sabar saat diberlakukan one way.

"Ini sudah kita polakan, ada penambahan panjang rambu, di sana nanti dipebanyak sepanjang 1 kilometer untuk di pertemuan antara Cipali dan Cisumdau," jelasnya.

Adapun untuk mengurai antrean menuju pelabuhan penyebrangan, kata Aan, pihaknya telah menyiapkan strategi dengan cara mengeluarkan kendaraan dari Tol ke jalan arteri. Dengan begitu, penumpukan di pelabuhan akan berkurang seiring pengalihan rute arus kendaraan menuju pelabuhan.

Sementara ihwal penanggulangan titik rawan kemacetan di jalur arteri yang tergenang banjir di Jawa Tengah dilakukan dengan mencari jalur alternatif lainnya yang bebas genangan.

"Kalau terjadi genangan di tol kita juga sudah koordinasi dengan pengelola jalan tol untuk menyiapkan pompa air yang kapasitas besar," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Rachmawati
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper