Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) memprediksikan masyarakat yang melaksanakan mudik pada tahun ini mencapai 193,6 juta orang.
Deputi bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK, Warsito menilai bahwa angka 193,6 juta orang itu adalah angka yang cukup tinggi. Sebab, pada momentum mudik tahun lalu, hanya ada 123,8 juta orang yang melakukan mudik.
"Jadi jumlah masyarakat yang akan mudik tahun ini diperkirakan mencapai 71,7% atau sebanyak 193,6 juta orang. Angka ini meningkat dibanding mudik lebaran tahun 2023 yakni 123,8 juta orang,” tuturnya di Jakarta, Minggu (17/3).
Menurutnya, puncak arus mudik tahun 2024 diprediksi akan terjadi pada 5-7 April 2024, sedangkan puncak arus balik akan terjadi pada 14-16 April 2024.
Dia mengimbau kepada seluruh lembaga dan kementerian terkait untuk melakukan upaya antisipasi terhadap ledakan pemudik di sejumlah titik di Indonesia.
"Sepanjang periode tersebut, pemerintah juga akan melakukan langkah antisipasi diantaranya kesiapan rest area, ledakan pengunjung di destinasi wisata, antisipasi bencana alam dan cuaca ekstrim, ataupun antisipasi konflik sosial," katanya.
Baca Juga
Selain itu, dia juga meminta para pemangku kepentingan untuk menjaga ketersediaan pangan dan stabilitas harga pangan agar masyarakat bisa manjalankan Hari Raya Idul Fitri 1445 H dengan tenang.
"Mulai dari jaminan keamanan masyarakat dalam beribadah, kesediaan pangan dan stabilitas harga pangan, hingga kesiapan infrastruktur dan moda transportasi yang akan digunakan mudik dan balik lebaran oleh masyarakat semua harus berjalan baik," ujarnya.