Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ID Food Bagikan Bantuan Pangan ke 1,4 Juta Keluarga, Ini Isinya

ID Food mulai menyalurkan bantuan pangan program penanganan stunting untuk 1,44 juta keluarga di 7 provinsi.
ID Food membagikan bantuan pangan program penanganan stunting untuk 1,44 juta keluarga di 7 provinsi./ Dok. ID Food
ID Food membagikan bantuan pangan program penanganan stunting untuk 1,44 juta keluarga di 7 provinsi./ Dok. ID Food

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah melalui ID Food mulai menyalurkan bantuan pangan program penanganan stunting untuk 1,44 juta keluarga di 7 provinsi.

Direktur Utama ID Food, Frans Marganda Tambunan menyebut, penyaluran perdana di lakukan di Jawa Barat kepada 1.435 keluarga rawan stunting (KRS). Secara terperinci penyaluran serentak dilakukan di Kota Bekasi sebanyak 469 KRS, Kota Cimahi 466 KRS, dan Kota Depok 500 KRS.

"Jawa Barat dipilih sebagai lokasi kick off, karena memiliki jumlah penerima terbanyak dengan 403.285 KRS," ujar Frans dalam keterangannya, dikutip Sabtu (16/3/2024).

Selanjutnya, penyaluran bantuan pangan untuk penanganan stunting juga bakal dilakukan di Sumatra Utara untuk 136.738 KRS, Jawa Tengah 345.514 KRS, Jawa Timur 374.197 KRS, Banten 92.654 KRS, Nusa Tenggara Timur 73.068 KRS, dan Sulawesi Barat 20.633 KRS.

Bantuan pangan yang disalurkan terdiri dari paket daging ayam dan telur. Adapun untuk pengadaan telur dan daging ayam, kata Frans, pihaknya melibatkan anak usaha yakni PT Berdikari, PT PPI, PT Rajawalli Nusindo.

Menurut Frans, lebih dari 100 mitra peternak dilibatkan untuk mensuplai daging ayam dan telur. ID Food, kata Frans, menyerap telur dan daging ayam peternak mandiri dengan harga yang baik dan stabil sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET).

"Ini guna menjaga kepastian dan stabilitas harga di tingkat peternak, sehingga dapat mendorong peternak terus semangat berproduksi," tutur Frans.

Sementara untuk urusan transporter atau logistik, pihaknya melibatkan perusahaan pelat merah lainnya seperti PT BGR Logistik Indonesia (BLI) dan PT Pos Indonesia (Persero). Dia membeberkan, keterlibatan BLI pada tahun ini dikhususkan untuk distribusi bantuan pangan di wilayah Jawa Barat.

"Dengan mengoptimalkan refeer truck yang menjadi armada andalan dari BLI, diharapkan produk telur dan daging ayam yang didistribusikan akan semakin terjaga kualitas dan mutunya," jelasnya.

Frans menjelaskan, dalam menyalurkan pangan sumber protein untuk penanganan stunting tersebut pihaknya menggunakan data KRS dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) agar tepat sasaran. Dia pun meyakinkan distribusi bantuan pangan sumber protein bisa dilakukan tepat waktu dan merata.

"Setiap keluarga rentan stunting akan menerima satu paket berisi 10 butir telur dan 0,9-1 kilogram daging ayam beku sebanyak tiga kali," sebutnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi membeberkan, adanya program bantuan pangan rawan stunting tersebut mendorong peran perusahaan BUMN menjadi offtaker hasil produksi telur dan daging ayam peternak mandiri. Hal itu diklaim sejalan dengan upaya pemerintah membangun hilirisasi pangan yang berkelanjutan.

"Di sinilah peran penting ID FOOD sebagai off taker hasil peternakan. Di hulu proses produksi terjaga dengan adanya penyerapan yang konsisten, di hilir ketersediaan dan keterjangkauan komoditas pangan juga terjaga stabilitasnya, khususnya di lokasi salur," jelas Arief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper