Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PBB Buka Akses Darat Baru untuk Kirim Bantuan Pangan ke Gaza Utara

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggunakan jalur darat baru untuk mengirimkan bantuan pangan ke Gaza pada Selasa (12/3/2024).
Truk-truk yang berisi bantuan kemanusiaan dari Organisasi Pangan Dunia (WFP) diparkir di sebuah lokasi yang disebut sebagai Jalur Gaza utara, 12 Maret 2024./Reuters
Truk-truk yang berisi bantuan kemanusiaan dari Organisasi Pangan Dunia (WFP) diparkir di sebuah lokasi yang disebut sebagai Jalur Gaza utara, 12 Maret 2024./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggunakan jalur darat baru untuk mengirimkan bantuan pangan ke Gaza bagian utara untuk pertama kalinya dalam tiga pekan terakhir.

Pengiriman bantuan ini mulai bergerak pada Selasa (12/3/2024), seiring dengan meningkatnya tekanan global terhadap Israel untuk mengizinkan lebih banyak akses ke daerah kantung pesisir tersebut di tengah ancaman bencana kelaparan.

Melansir Reuters, Rabu (13/3/2024), koordinator bantuan PBB untuk Palestina Jamie McGoldrick mengatakan konvoi Program Pangan Dunia (WFP) telah menggunakan jalan militer Israel yang membentang di sepanjang pagar perbatasan Gaza untuk mencapai daerah kantong di bagian utara.

Juru bicara WFP Shaza Moghraby mengatakan makanan yang cukup untuk 25.000 orang telah dikirim ke Kota Gaza pada dini hari Selasa. Ini merupakan pengiriman pertama WFP ke wilayah utara sejak 20 Februari, sekaligus pembuktian bahwa pengiriman makanan melalui jalan darat bisa dilakukan.

"Kami berharap untuk meningkatkan skala, kami membutuhkan akses yang teratur dan konsisten terutama dengan orang-orang di Gaza utara yang berada di ambang kelaparan. Kami membutuhkan titik masuk langsung ke utara,” kata Moghraby seperti dikutip Reuters.

PBB telah memperingatkan bahwa setidaknya 576.000 orang di Gaza, yang setara dengan 255 populasi Palestina, berada di ambang kelaparan.

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan bahwa AS bekerja sama dengan Israel untuk meningkatkan jumlah bantuan melalui jalur darat baik melalui Kerem Shalom maupun melalui penyeberangan baru.

”Truk-truk pertama masuk semalam dan kita perlu melihat lebih banyak lagi dari mana asalnya,” ungkap Sullivan.

Militer Israel segera menanggapi permintaan untuk memberikan komentar atas penggunaan jalan militer oleh konvoi WFP.

Bantuan terbatas melalui jalur darat telah mencapai Gaza selatan melalui penyeberangan Rafah dari Mesir dan Kerem Shalom dari Israel.

"Bantuan yang menyelamatkan nyawa bagi warga Palestina di Gaza datang sedikit demi sedikit, jika memang ada," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Senin (11/3).

Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan bahwa PBB dan kelompok-kelompok bantuan bekerja sama untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan, meskipun pertempuran dan pengeboman Israel masih terus berlangsung.

PBB terus mendesak Israel untuk mengizinkan konvoi bantuan yang sebelumnya telah diperiksa di wilayah selatan untuk menggunakan jalan militer di sepanjang jalan pagar perbatasan Gaza. Rencananya, truk-truk akan menyeberang ke Gaza dari desa Beeri di Israel.

AS, Yordania, dan negara-negara lain telah melakukan pengiriman bantuan melalui udara ke Gaza. Pada Selasa, sebuah kapal yang menjadi proyek percontohan untuk membuka koridor laut membawa 200 ton bantuan meninggalkan Siprus untuk mengirimkan pasokan.

Meskipun para pejabat PBB menyambut baik rute bantuan baru ini, mereka menekankan bahwa tidak ada yang bisa menggantikan akses darat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper