Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Israel Batasi Muslim Akses Al Aqsa Selama Ramadan, Yordania Khawatirkan Ini

Yordania khawatir pembatasan akses terhadap Muslim ke Al-Aqsa oleh Israel bisa berujung fatal
Israel Batasi Muslim Akses Al Aqsa Selama Ramadan, Yordania Khawatirkan Ini. Jemaah berjalan di depan Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem menjelang salat Jumat pada 9 Februari 2024./Reuters
Israel Batasi Muslim Akses Al Aqsa Selama Ramadan, Yordania Khawatirkan Ini. Jemaah berjalan di depan Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem menjelang salat Jumat pada 9 Februari 2024./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Yordania Ayman Safadi mengatakan bahwa pembatasan yang diberlakukan oleh Israel terhadap akses jamaah Muslim ke kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem selama bulan Ramadan berisiko berujung fatal.

Ayman khawatir desakan Muslim Palestina untuk mengakses Al Aqsa berujung pada pemboman oleh Israel

Safadi mengatakan bahwa negaranya yang mengawasi situs suci tersebut, menolak langkah Israel untuk membatasi akses Masjid Al-Aqsa selama Ramadan, dengan alasan kebutuhan keamanan karena perang yang berkecamuk di Gaza, Palestina.

“Kami memperingatkan bahwa penodaan kesucian Masjid Al Aqsa sama dengan bermain api,” kata Safadi dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Vatikan, Uskup Agung Paul Gallagher, dilansir Reuters, Selasa (12/3/2024). 

Kompleks tersebut tempat suci ketiga dalam Islam, juga merupakan situs tempat paling suci bagi orang Yahudi yang mengenalnya sebagai Temple Mount. Ini telah menjadi sumber konflik sejak lama.

Yordania menganut pandangan Palestina bahwa pembatasan terhadap jamaah Muslim, yang sudah menghadapi perang dan kelaparan di Gaza, merupakan serangan terhadap kebebasan beribadah.

Setelah Menteri Keamanan Israel yang berhaluan sayap kanan, Itamar Ben Gvir, baru-baru ini mengatakan bahwa dia menginginkan pembatasan yang lebih ketat, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pembatasan akan sama dengan tahun lalu.

“Tidak mengizinkan jamaah menjalankan kewajiban agama dan ritual mereka di bulan suci ini dan membatasi kebebasan memasuki Masjid Al-Aqsa, semua itu mendorong situasi eksplosif yang kami peringatkan,” tambahnya.

Dia mengatakan bahwa Ramadan datang pada saat warga Palestina di Gaza sekarat karena kelaparan dan Israel menggunakan makanan sebagai senjata perang.

“Ramadan datang ketika Gaza dibom oleh Israel dan para perempuan tidak dapat menemukan makanan untuk anak-anak mereka dan 5 bulan telah berlalu ketika dunia gagal menjaga martabat manusia,” ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper