Bisnis.com, JAKARTA - Dua politikus Indonesia, Noel Ebenezer dan Deddy Sitorus menjadi trending topik di platform X pada Rabu (6/4/2024) malam.
Keduanya mendapat berbagai komentar dari warganet karena nyaris melakukan adu jotos saat sedang menghadiri acara debat di sebuah stasiun swasta.
Dari video yang beredar, keduanya terlihat sama-sama tegang dan saling melempar kata-kata kasar. Tensi tinggi tak bisa dihindari hingga keduanya harus dilerai oleh kru TV.
Diketahui saat menjadi pembicara, keduanya tengah menjadi bintang tamu di program Panggung Demokrasi Metro TV dengan tema yang diangkat perihal dinasti politik Jokowi pada Senin (4/3).
"Bicara substansi demokrasi itu bicara proses. Kalau ada yang bilang ada pembegalan MK yang berujung pada pemecatan Ketua MK sebagai substansi demokrasi orang itu pasti enggak pernah baca buku. Lalu kalau ada orang bilang bahwa bagi-bagi bansos dengan melanggar UU APBN, UU Keuangan Negara, pada saat anggota keluarganya ikut kontestasi pemilu bukan sebagai kejahatan demokrasi, orang itu tidak paham demokrasi.Cuma punya urat suara..," ucap Deddy yang tiba-tiba dipotong oleh Noel.
Noel yang terlihat tersinggung, tiba-tiba meminta debat perihal demokrasi. Sayangnya interupsi darinya itu menjadi awal adu argumen hingga hampir saling tonjok.
Baca Juga
Berikut ini profil dari Deddy Sitorus dan Noel Ebenezer yang saat ini menjadi sorotan masyarakat Indonesia.
Deddy Sitorus
Melansir dari laman resmi DPR RI, Deddy Sitorus memilii nama lengkap Deddy Yevri Hanteru Sitorus yang lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara pada 17 November 1970.
Deddy Sitorus merupakan Anggota Komisi VI DPR RI yang berasal dari Fraksi PDIP.
Sebelumnya, Deddy pernah menempuh pendidikan S1 di Universitas Simalungun, Kota Pematang Siantar pada tahun 1996.
Ia pun melanjutkan studi S2-nya di Political Communication Advocacy & Campaigning, Kingston University pada tahun 2006.
Sebelum menjadi Anggota DPR RI, Deddy memiliki beragam mengalaman pekerjaan di banyak perusahaan. Yang terakhir yakni PT. Berkah Multi Cargo, sebagai Komisaris Independen (2017 - 2018).
Ia juga pernah menduduki jabatan komisaris di PTPN 3 (Holding) pada tahun 2016-2018.
Deddy juga aktif ikut organisasi, hingga akhirnya bisa mendirikan Komunitas Aksi Solidaritas Buruh Indonesia (KASBI) pada 1998-2000.