Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Gedung BPJS Kesehatan hari ini di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Jumat (1/3/2024).
Pembangunan kantor BPJS Kesehatan menandakan layanan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) akan hadir ibu kota baru Indonesia itu.
"Ini akan melengkapi pelayanan kesehatan di Nusantara dan di seluruh tanah air," kata Jokowi saat menghadiri groundbreaking tersebut, dikutip dari siaran pers, Jumat (1/3/2024).
Untuk diketahui, Kantor Pusat BPJS Kesehatan di Nusantara rencananya bakal dibangun dengan luas 25.964 meter persegi (m2) dengan total estimasi investasi mencapai Rp1 triliun. Nantinya, bangunan ini akan memiliki berbagai fasilitas seperti ruang kerja pegawai yang berkonsep open space, data center, serta fasilitas penunjang lainnya.
Desain fasad akan dibangun dengan memanfaatkan elemen pasif tropis sehingga dapat memanfaatkan sirkulasi udara alami setiap musim tanpa terpapar tampias air hujan dan panas matahari. Dengan ini, setiap ruang diharapkan memiliki sistem pendinginan dan pencahayaan alami, sehingga mampu mengoptimalkan penggunaan energi.
Pemerintah berharap pembangunan kantor ini bukan hanya tentang fisik bangunan, namun juga sebagai langkah awal untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Baca Juga
Pada kesempatan yang sama, Kepala Otorita IKN atau OIKN Bambang Susantono mengatakan bahwa kehadiran layanan JKN di Nusantara diharapkan menambah fasilitas layanan publik dasar yang dibutuhkan masyarakat sekitar.
"Manfaat BPJS Kesehatan tentu juga harus dirasakan oleh masyarakat di wilayah Nusantara dan sekitarnya," ujarnya.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti menjelaskan layanan JKN per 1 Februari 2024 sudah dapat dinikmati oleh 267,8 juta peserta tak lepas dari berbagai inovasi yang dikembangkan BPJS Kesehatan bersama dengan pemangku kepentingan terkait.
Ghufron mencatat, Indonesia sampai dengan saat ini sudah hampir selangkah menuju Universal Health Coverage (UHC) karena sebanyak 95,97% masyarakat sudah terlindungi akses layanan kesehatan melalui Program JKN.
Pada 2023, dia mencatat jumlah pemanfaatan layanan peserta JKN di fasilitas kesehatan meningkat menjadi 606,7 juta, atau 1,6 juta pemanfaatan per hari.
"Hal ini merupakan bukti kehadiran negara dan masyarakat semakin percaya dengan BPJS Kesehatan dan semakin menyadari pentingnya jaminan kesehatan,” tuturnya.
Menurut Ghufron, BPJS Kesehatan menjadi contoh bagi berbagai negara dalam pelaksanaan jaminan kesehatan. Hal ini menunjukkan Program JKN mampu menunjukkan eksistensinya di kancah internasional dan bersiap menjadi bagian dari visi Indonesia Emas.