Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Survei Indikator Politik: Publik Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Lembaga survei Indikator Politik Indonesia membeberkan masyarakat puas dengan penyelenggaraan Pemilu 2024 di Indonesia.
Ketiga calon presiden (capres), yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo mencoblos di TPS pada hari H Pilpres 2024, Rabu (14/2/2024).
Ketiga calon presiden (capres), yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo mencoblos di TPS pada hari H Pilpres 2024, Rabu (14/2/2024).

Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga survei Indikator Politik Indonesia membeberkan masyarakat puas dengan penyelenggaraan Pemilu 2024 di Indonesia.

Hal itu terungkap dari hasil survei terbaru yang dilakukan lembaga survei Indikator Politik Indonesia terhadap 1.227 responden melalui metode random digit dialing (RDD) dengan margin of error 2,9%.

Direktur Eksekusif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan ada 82% responden yang merasa puas atas penyelenggaraan pemilu 2024 dengan rincian 56,3% mengaku cukup puas dan 25,7% sangat puas.

"Mayoritas masyarakat sudah merasa puas dengan penyelenggaraan pemilu 2024 ini," tuturnya di Jakarta, Rabu (28/2).

Sementara itu, menurut Burhanuddin, ada juga masyarakat yang merasa tidak puas dengan penyelenggaraan pemilu 2024 kemarin.

Berdasarkan data Indikator Politik Indonesia ada 14,6 persen yang tidak puas dengan penyelenggaraan pemilu 2024, rinciannya yaitu 8,3% kurang puas dan 6,3% tidak puas sama sekali.

"Ada 3,3% responden yang sama sekali tidak tahu atau tidak menjawab," katanya.

Sementara itu, dalam survei yang sama, Burhanudin membeberkan bahwa PKB dan PDI-Perjuangan merupakan dua partai yang paling banyak melakukan serangan fajar ke masyarakat jelang hari pencoblosan.

Burhanuddin menjelaskan bahwa 13,9% responden mengaku pernah menerima serangan fajar dari PKB jelang pencoblosan Pemilu 2024, sementara itu 12,6% responden menjawab pernah menerima dari PDI-Perjuangan.

"Jadi pada kelompok warga yang mengaku diberi atau dijanjikan akan diberi imbalan jika memilih partai atau calon tertentu, itu berasal dari PKB dan PDI-Perjuangan," tutur Burhanuddin.

Selain itu, menurut Burhanuddin, semua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden juga melakukan serangan fajar.  Burhanuddin mengatakan pasangan calon yang paling banyak melakukan serangan fajar adalah Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebesar 21,1%, kemudian Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 20,8% dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 16,9%.

"Kemudian sisanya sebesar 41,2% responden tidak menjawab," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper