Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indikator Politik Ungkap Penyebab Jokowi Effect Tak Terasa di PSI

Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia membeberkan penyebab Jokowi Effect tidak terasa kepada Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Presiden Joko Widodo (jaket hitam) dan Ketua Umum PSI Kaesang (tengah) di Braga, Bandung, Sabtu (3/2/2024)./Doc. PSI
Presiden Joko Widodo (jaket hitam) dan Ketua Umum PSI Kaesang (tengah) di Braga, Bandung, Sabtu (3/2/2024)./Doc. PSI

Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia membeberkan penyebab Jokowi Effect tidak terasa hingga ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang kini digawangi Kaesang Pangarep

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan survei kepada masyarakat sebelum Pemilu 2024 digelar di Indonesia, hasilnya kurang dari 60 persen masyarakat yang mengenal PSI.

"Dari mereka yang kurang 60 persen kenal PSI itu adalah masyarakat kalangan menengah ke atas," tuturnya di Jakarta, Rabu (28/2).

Sementara itu, kata Burhanuddin, Presiden Jokowi lebih banyak dikenal masyarakat kalangan menengah ke bawah, sehingga dianggap wajar jika pendukung Jokowi banyak yang tidak kenal dengan PSI, apalagi Kaesang Pangerep yang kini jadi Ketum PSI.

"Nah kelas menengah ke bawah, itu tidak tahu PSI dan tidak tahu Kaesang jadi Ketua Umum PSI. Itu yang membuat Jokowi Effect kurang maksimal terhadap PSI," katanya.

Kendati demikian, menurut Burhanuddin, Jokowi Effect sangat terasa di pertarungan Pilpres Pemilu 2024. Menurutnya, ada 87 persen masyarakat mengetahui bahwa paslon Prabowo-Gibran mendapat endorse dari Presiden Jokowi.

"Apalagi dibantu oleh strategi dari PDI-Perjuangan dan Ganjar yang mendisasosiasi dengan kritikan keras ke Pak Jokowi. Nah itu, yanf menyebabkan efek Pak Jokowi di pilpres di monopoli oleh 02," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper