Bisnis.com, JAKARTA — Sebuah video iring-iringan kendaraan tempur (ranpur) milik TNI mencuat di media sosial X (sebelumnya Twitter) dengan narasi adanya penerapan darurat keamanan nasional.
Video tersebut diunggah oleh pemilik akun @Boediantar4 kemarin, Senin (26/2/2024). Pemilik akun menarasikan bahwa iring-iringan ranpur TNI di jalanan sekitar kawasan M.H Thamrin, Jakarta Pusat itu terkait dengan demo di sekitar kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).
"Ada apa ini??? Apa mau diterapkan DARURAT KEAMANAN NASIONAL? Kalau iya, Semakin kebangetan JOKOWI... RAKYAT bakal dibenturkan dengan TNI (26 feb, 13.30 DEMO di BAWASLU)," demikian bunyi unggahan akun @Boediantara4 yang kini sudah dihapus itu.
Cuitan @Boediantar4 di X itu telah mendapatkan 1.556 kali diunggah ulang (repost), disukai (likes) sebanyak 2.951 kali.
Menanggapi cuitan tersebut, Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (AD) mengklarifikasi bahwa iring-iringan ranpur TNI itu merupakan video parade alutsista TNI pada 5 Oktober 2023 lalu. Video itu diambil dalam rangka HUT TNI ke-78.
Oleh sebab itu, video yang mencuat di X itu bukan terkait dengan pengamanan Pemilu atau demo di depan Bawaslu.
Baca Juga
TNI AD melalui akun X @tni_ad juga menyebut bahwa akun mereka diblokir oleh akun @Boediantar4 yang mengunggah konten yang dimaksud.
— TNI AD (@tni_ad) February 27, 2024
Secara terpisah, melalui pernyataan resmi di situs resmi tniaad.mil.id, Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AD Brigjen TNI Kristomei Sianturi menyebut narasi yang digunakan oleh @Boediantar4 dalam video tersebut provokatif.
Kristomei membantah keras cuitan dan video yang diunggah @Boediantar4 dan menyebut narasi tersebut hoaks dan berpotensi menyesatkan.
"Untuk itu, masyarakat kami himbau agar tidak mudah terprovokasi isu isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dan dapat menyesatkan opini masyarakat," kata Kristomei, dikutip Bisnis, Selasa (27/2/2024).