Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY akhirnya bertemu dengan Moeldoko. Pertemuan keduanya dalam rapat terbatas di Istana pada Senin kemarin.
Moeldoko dan AHY sebelumnya adalah seteru. Keduanya terlibat dalam sengketa panjang untuk memperebutkan kursi sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Moeldoko kalah dan AHY tetap menjadi ketua umum partai berlambang mercy tersebut.
AHY dulu, sebelum kabinet Jokowi, bahkan sempat menuding tangan istana ada di balik upaya Moeldoko mencongkelnya dari pucuk pimpinan Partai Demokrat.
Namun seiring berjalannya waktu, kasus itu bak hilang di telan bumi. AHY bahkan kini menjadi menteri di Kabinet Jokowi. Itu artinya, ia bakal sering bertemu Moeldoko yang sejak dulu memang menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan.
Adapun ratas kemarin adalah momen pertama bagi AHY. Ratas itu mempertemukannya dengan Moeldoko. Moeldoko dan AHY sempat bersalaman.
Seusai bersalaman, baik Moeldoko dan AHY mengaku tidak canggung kendati keduanya memiliki sejarah sengketa kepemilikan Partai Demokrat.
Baca Juga
Setelah ratas, Moeldoko menilai interaksinya dengan AHY merupakan hal yang "biasa". Hal itu lantaran keduanya kini merupakan rekan satu kabinet pemerintahan, yaitu Kabinet Indonesia Maju Joko Widodo-Maruf Amin.
Mantan Panglima TNI itu juga memastikan bahwa riwayat konfliknya dengan AHY tidak akan mengganggu hubungan kerja antar sesama pejabat pemerintahan. Dia bahkan membuka kemungkinan mengundang AHY apabila ada rapat dengan Kantor Staf Kepresidenan.
"Kita berbicara efektifitas pemerintah. Tidak ada [kecanggungan]. Nanti kalau ada rapat di KSP kita undang enggak ada masalah," ujarnya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/2/2024).
Harus Minta Maaf
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K. Harman meminta Kepala Staf Kepresiden (KSP) Moeldoko tetap meminta maaf kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Benny mengakui, Moeldoko dan AHY sudah sempat bersalaman dalam rapat kabinet pada Senin (26/2/2024) siang. Meski demikian, menurutnya, permasalahan antara Moeldoko dengan AHY belum selesai.
"Ya Moeldoko harus minta maaf sama Pak AHY, secara resmi. Pak Moeldoko harus menunjukkan sikap kenegaraan, bahwa apa yang dia lakukan salah. Salahnya itu bukan karena politik tapi karena hukum," ujar Benny di Bentara Budaya, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2024).
Anggota Komisi III DPR ini menyatakan, yang terjadi antara AHY dan Moeldoko sebelum rapat kabinet hanya sebuah formalitas.
Lebih lanjut, dia merasa Moeldoko tidak perlu sowan kepada Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Benny merasa, Moeldoko hanya perlu menyampaikan minta maaf secara terbuka.
"Salaman tanpa makna toh, tidak meaning full," katanya.