Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Salaman di Ratas, Moeldoko-AHY Beri Sinyal "Move On" dari Sengketa Demokrat?

Moeldoko-AHY tidak canggung salaman di ratas pada Senin (26/2/2024), meski pernah terlibat sengketa Partai Demokrat.
Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko meninjau Media Center di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Selasa (5/9/2023)./Bisnis-Akbar Evandio
Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko meninjau Media Center di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Selasa (5/9/2023)./Bisnis-Akbar Evandio

Bisnis.com, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresiden (KSP) Moeldoko dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (Menteri ATR/Kepala BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersalaman jelang rapat terbatas (ratas) kabinet hari ini, Senin (26/2/2024). 

Seusai bersalaman, baik Moeldoko dan AHY mengaku tidak canggung kendati keduanya memiliki sejarah sengketa kepemilikan Partai Demokrat. Sengketa itu berakhir dengan ditolaknya peninjauan kembali (PK) yang diajukan Moeldoko ke Mahkamah Agung (MA) pada Agustus 2023 lalu, terkait dengan surat keputusan kepengurusan Partai Demokrat versi AHY. 

Setelah ratas, Moeldoko menilai interaksinya dengan AHY merupakan hal yang "biasa". Hal itu lantaran keduanya kini merupakan rekan satu kabinet pemerintahan, yaitu Kabinet Indonesia Maju Joko Widodo-Maruf Amin. 

Mantan Panglima TNI itu juga memastikan bahwa riwayat konfliknya dengan AHY tidak akan mengganggu hubungan kerja antar sesama pejabat pemerintahan. Dia bahkan membuka kemungkinan mengundang AHY apabila ada rapat dengan Kantor Staf Kepresidenan. 

"Kita berbicara efektifitas pemerintah. Tidak ada [kecanggungan]. Nanti kalau ada rapat di KSP kita undang enggak ada masalah," ujarnya kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/2/2024). 

Moeldoko pun berpesan kepada AHY terkait dengan reforma agraria, yang disebutnya menjadi keinginan Presiden. Dia juga menyinggung bahwa Kementerian ATR/BPN kini memiliki sekitar 1.911 aduan masyarakat yang harus dicarikan solusi dengan baik. 

Senada, AHY pun menganggap interaksinya dengan Moeldoko merupakan hal yang biasa saja. Dia menyebut keduanya juga tidak mengobrol kendati bersalaman. Menurutnya, hal itu dilakukan guna bersilaturahmi. 

Ketua Umum Partai Demokrat itu mengatakan bahwa keduanya juga belum ada rencana untuk pertemuan berikutnya. Namun, AHY menyebut siap berkoordinasi dengan KSP Moeldoko ke depannya. 

"Ya siap saja. Saya ingin menjadi bagian utuh dari pemerintahan ini. Saya tidak ingin membesar-besarkan apa yang sudah lewat. Karena kalau itu berarti kita enggak maju-maju dong. Yang jelas semua sudah kita lewati sebuah bagian dari perjalanan politik Partai Demokrat juga," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, AHY menyoroti pentingnya kepastian hukum atas tanah dalam rangka memberikan kepastian kepada investor. Dia menilai kementeriannya memiliki tantangan yang cukup banyak sehingga akan diselesaikan satu per satu. 

AHY mengemukakan bahwa mempercepat pengurusan hak milik penggunaan dan kemanfaatan tanah merupakan kunci bagi investasi yang baik. Investasi, lanjutnya, adalah salah satu syarat peningkatan pertumbuhan ekonomi.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper